Lompatan Saham CDIA Setelah Lepas FCA, Sentuh Rp 2.000 Seperti Apa Kinerjanya?

Karunia Putri
5 Agustus 2025, 13:00
PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA)
PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA)
PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA)
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Saham emiten PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) bergerak melaju setelah keluar dari papan pantauan khusus Bursa Efek Indonesia dengan skema  full call auction (FCA). Merujuk data BEI Selasa (5/8) harga saham sesi pertama ditutup di level 1.890. 

FCA merupakan suatu mekanisme perdagangan saham yang order beli dan jual akan dikumpulkan selama periode tertentu, kemudian dieksekusi secara bersamaan pada satu harga yang ditentukan. Harga ini didasarkan pada titik keseimbangan antara permintaan dan penawaran.  

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, saham CDIA melonjak 5,59% atau 100 poin ke level 1.890 pada perdagangan sesi pertama hari ini. Selama sesi tersebut, saham CDIA dibuka pada harga Rp 1.900 dan sempat mencapai harga tertinggi di Rp 2.100. 

Menghimpun data perdagangan, ada 25.494 permintaan investor yang mengantri untuk menjual saham CDIA sebanyak 1,66 juta lot. Di sisi lain ada 7.911 order dari investor yang mengantri untuk membeli saham CDIA dengan total sebanyak 486,19 ribu lot.

Sementara itu, nilai transaksi saham CDIA mencapai Rp 1,17 triliun dengan volume transaksi sebesar 6,12 juta saham serta frekuensi perdagangan sebanyak 151,21 ribu kali. Sejak melantai di BEI pada 9 Juli lalu, saham CDIA telah melesat 681,58%.

Sebelumnya, saham anak usaha PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) dihentikan sementara atau suspensi sebanyak dua kali. Suspensi pertama dilakukan BEI pada Kamis (17/7), sepekan setelah emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu itu menggelar pencatatan saham perdana atau initial public offering (IPO). 

Sementara suspensi kedua terjadi pada 23 Juli 2025. Harga saham CDIA menembus beberapa kali auto reject atas (ARA) sehingga sahamnya sempat dipantau bursa.

Kinerja Usaha CDIA

Merujuk  laporan keuangan enam bulan terakhir PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) yang merupakan induk usaha CDIA, pendapatan Chandra Daya pada semester I adalah US$ 62,91 juta atau Rp 1,03 triliun (asumsi kurs: 16.509 per dolar AS).

Pendapatan ini terutama disumbangkan oleh penjualan lokal sebesar US$ 62,25 juta, naik 31,8% dibandingkan US$ 47,24 juta atau Rp 1,02 triliun pada semester pertama 2024. 

Sementara penjualan infrastruktur ke luar negeri tercatat US$ 663 ribu atau Rp 10,94 miliar. Adapun pencatatan pendapatan dari ekspor belum ada pada tahun lalu. 

Adapun induk usaha CDIA, yakni PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) mencatatkan laba bersih pada semester pertama tahun ini mencapai US 1,6 miliar atau setara Rp 26 triliun, berbalik dibandingkan rugi US$ 46 juta pada periode yang sama tahun lalu. TPIA juga mencatatkan rugi pada kuartal I 2025 yang mencapai US$ 23,6 juta.   

“Dengan bangga kami sampaikan capaian kami sepanjang paruh pertama tahun 2025. Dengan keberhasilan akuisisi Aster Chemicals and Energy Pte. Ltd. (Aster) dari Shell pada 1 April 2025, kami berhasil mencatat laba bersih sebesar US$ 1,6 miliar," ujar Chief Financial Officer dan Direktur Perseroan Andre Khor dalam siaran pers, dikutip Jumat (1/8).   

Andre Khor menjelaskan, kontributor utama kinerja laba TPIA berasal dari pencatatan keuntungan dari pembelian dengan harga rendah (bargain purchase accounting) atau negative goodwill yang berasal dari akuisisi Aster pada April 2025. Aksi korporasi ini, menurut dia, tidak hanya memberikan nilai tambah, tetapi juga memperkuat struktur keuangan TPIA. 

"Akuisisi ini merupakan langkah besar dalam memperluas kehadiran regional Chandra Asri Group di sektor kimia, energi, dan infrastruktur, serta memberikan manfaat sinergi bagi Indonesia—mulai dari integrasi industri hingga peningkatan daya saing," kata dia. 






Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Karunia Putri, Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...