Saham Astra (ASII) Tembus ATH dalam 10 Bulan, JP Morgan Rilis Target Harga Baru

Saham PT Astra International Tbk (ASII) melesat dalam sepekan terakhir. Hingga perdagangan Rabu (20/8), harga saham raksasa otomotif ini tembus Rp 5.275 per saham, naik 6,76% dalam seminggu terakhir. Level ini juga menjadi yang tertinggi atau all time high sejak 23 Oktober lalu, melampaui penutupan sebelumnya di Rp 5.025.

Berdasarkan Bloomberg, volume perdagangan saham Astra mencapai 17,2 juta lembar, atau 10 kali lipat dibandingkan rata-rata 20 hari terakhir yang hanya 1,81 juta lembar. Dari total transaksi tersebut, sekitar 34% terjadi di harga permintaan, sedangkan 19% di harga penawaran.

Sepanjang 52 minggu terakhir, kinerja saham ASII masih relatif datar dengan kenaikan tipis 1,1%. Namun, dalam jangka pendek ASII justru melonjak dengan naik 8,2% hanya dalam lima hari terakhir dan menguat 16% selama sebulan terakhir.

Dari sisi valuasi, Astra saat ini diperdagangkan pada 6,7 kali estimasi laba per saham (EPS) untuk 12 bulan ke depan dan 6,3 kali EPS trailing. Dengan rasio harga terhadap nilai buku di kisaran 1,0 kali, imbal hasil dividen ASII sebesar 7,7% untuk 12 bulan terakhir dan diproyeksikan naik menjadi 8,1% kedepannya.

Rekomendasi Saham ASII

Berdasarkan Bloomberg, dari 24 analis merekomendasikan beli saham ASII dan 9 rekomendasi lainnya merekomendasikan untuk hold. Konsensus peringkat berada di level 4,4 dari skala 1-5, yang artinya mendekati “beli kuat”. Target harga konsensus berada di Rp 5.585,19, atau berpotensi naik 5,9% dari harga saat ini.

Analis JP Morgan, Benny Kurniawan, menaikkan rekomendasi saham Astra menjadi overweight dan menetapkan target harga Rp 6.250 per saham.

Di sisi lain, Astra juga akan menggelar public expose (pubex) pada 27 Agustus 2025 mendatang. Selain pubex, Astra juga memamerkan raksasa otomotifnya di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) Surabaya yang akan berlangsung pada 27–31 Agustus 2025.