Saham Harry Tanoe (BCAP) dan Hermanto Tanoko (CLEO) Masuk Indeks Baru FTSE

Ira Guslina Sufa
25 Agustus 2025, 11:09
FTSE
ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI
Seorang pengunjung memotret layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (28/6/2019)
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

FTSE Russell mengumumkan hasil tinjauan semi-tahunan FTSE Global Equity Index Series untuk periode September 2025. Berdasarkan pengumuman resmi usai penutupan perdagangan Jumat (22/8), sejumlah emiten Indonesia mengalami perubahan posisi dalam jajaran indeks global tersebut. Perubahan komposisi akan efektif mulai pembukaan perdagangan pada Senin (22/9). 

Salah satu sorotan datang dari saham milik pengusaha Harry Tanoesoedibjo, yakni PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP), yang masuk ke dalam indeks Micro Cap. Masuknya BCAP ke dalam daftar FTSE menjadi sinyal pengakuan pasar global terhadap keberadaan emiten jasa keuangan di bawah naungan MNC Group tersebut.

Selain BCAP, saham milik konglomerat Hermanto Tanoko PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) juga masuk dalam daftar saham di indeks Micro Cap. Terdapat tujuh saham baru di indeks micro cap FTSE. 

 Selain itu PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) juga mencatat prestasi dengan masuk ke kelompok Large Cap Index. Posisi ini menandai penguatan DSSA sebagai salah satu emiten energi dan infrastruktur yang masuk radar investor global.

Di sisi lain, PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) justru terdepak dari indeks Mid Cap. Pergeseran ini mencerminkan dinamika kapitalisasi pasar dan pergerakan harga saham yang memengaruhi komposisi indeks internasional.

Sejumlah emiten lain juga masuk ke dalam kelompok Micro Cap, antara lain:

  • PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN)

  • PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI)

  • PT Mulia Industrindo Tbk (MLIA)

  • PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI)

  • PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (CNMA)

  • PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO)

  • PT Ultrajaya Milk Industry Tbk (ULTJ)

Sementara itu, beberapa saham harus keluar dari indeks Micro Cap, yaitu PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST), PT Dana Brata Luhur Tbk (TEBE), PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI), PT Metro Healthcare Indonesia Tbk (MTMH), PT Resource Alam Indonesia Tbk (KKGI), PT Semen Baturaja Tbk (SMBR), dan PT Unicharm Indonesia Tbk (UCID).

FTSE Russell menegaskan bahwa perubahan ini masih bersifat sementara hingga 5 September 2025. Setelah tanggal tersebut, komposisi akan dianggap final dan hanya bisa direvisi dalam kondisi luar biasa sesuai kebijakan perhitungan ulang FTSE.

Tinjauan semi-tahunan FTSE Global Equity Index Series menjadi salah satu acuan penting bagi investor institusional maupun manajer dana global. Masuknya saham ke dalam indeks kerap meningkatkan eksposur terhadap aliran dana asing, sementara keluarnya saham dapat memengaruhi likuiditas serta sentimen pasar terhadap emiten terkait.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Karunia Putri

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...