Geliat Kinerja Duo Emiten Properti Milik Aguan PANI - CBDK, Siapa Paling Moncer?

Karunia Putri
26 Agustus 2025, 08:25
Presiden Direktur PT Pantai Indak Kapuk 2 Tbk (PANI) Sugianto Kusuma atau Aguan
Istimewa
Presiden Direktur PT Pantai Indak Kapuk 2 Tbk (PANI) Sugianto Kusuma atau Aguan
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Dua emiten sektor properti pengembangan kawasan modern yang terafiliasi Sugianto Kusuma atau Aguan PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) dan PT Bangun Kosambi Tbk (CBDK) menggeliat pada perdagangan kemarin, Senin (25/8). Tak hanya itu, raksasa properti tersebut juga membukukan kinerja solid selama semester pertama 2025.

Merujuk data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), harga saham CBDK melesat 13,22% atau 800 poin ke level 6.850 kemarin. Hal tersebut didorong oleh rilis tren pertumbuhan pendapatan yang naik hingga Rp 1,2 triliun selama paruh pertama 2025.

Selama satu pekan terakhir, saham CBDK telah melonjak 17,09% sementara satu bulan ke belakang harga saham naik 14,64% dan menguat sebanyak 68,72% sejak awal tahun.

Sementara itu, saham PANI naik tipis 0,16% atau 25 poin ke level 16.025 kemarin. Dalam kurun waktu satu pekan, sahamnya berfluktuasi dengan kenaikan sebesar 0,94%, tercatat koreksi  1,23% dalam satu bulan terakhir dan naik 0,16% sejak awal tahun.

Pertumbuhan harga saham tersebut didongkrak oleh naiknya kinerja fundamental masing-masing emiten. CBDK dan PANI kompak catatkan pertumbuhan pendapatan di atas 20% selama periode Januari - Juni 2025.

CBDK Catatkan Kenaikan Pendapatan 23% 

Entitas properti PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 23% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 1,2 triliun sepanjang paruh pertama 2025. 

Merujuk keterbukaan informasi yang disampaikan manajemen CBDK kepada BEI, manajemen menyatakan, peningkatan pendapatan didorong oleh penjualan kavling tanah komersial dan segmen hunian perseroan. Adapun pada segmen hunian, kontributor terbesar ditopang oleh proyek Rumah Milenial dan Permata Hijau Residences. Dia melanjutkan, penjualan produk komersial Bizpark PIK 2 dan Rukan Milenial mengalami peningkatan. 

Presiden Direktur Bangun Kosambi Steven Kusumo mengatakan, lonjakan pendapatan pada sejumlah segmen penjualan perseroan menandakan kebutuhan pasar yang turut meningkat. 

“Produk komersial seperti Bizpark PIK2 dan Rukan Milenial mencatat lonjakan penjualan yang impresif, mencerminkan permintaan pasar terhadap tempat usaha yang menjanjikan masih terus berkembang,” katanya dalam keterangan resmi dikutip, Selasa (26/8) 

Laba bersih CBDK tercatat Rp 517 miliar, setara margin laba 43%. Pada kuartal kedua 2025, pendapatan mencapai Rp 769 miliar, naik 80% yoy,dengan laba bersih Rp 387 miliar.

Hingga Juni 2025, total aset CBDK mencapai Rp 22 triliun, naik 8% sepanjang tahun berjalan. Kenaikan terutama ditopang oleh pertumbuhan kas dan setara kas sebesar 31% menjadi Rp 4,6 miliar, serta peningkatan nilai persediaan properti.

Presiden Direktur CBDK Steven Kusumo menyebutkan, pertumbuhan ini menunjukkan permintaan pasar yang terus meningkat. “Produk komersial seperti Bizpark PIK2 dan Rukan Milenial mencatat penjualan impresif, mencerminkan kebutuhan pasar terhadap tempat usaha yang menjanjikan,” ujarnya.

Laba PANI Naik 0,3% Sepanjang Semester I-2025

Sementara itu, emiten properti milik Agung Sedayu dan Salim Group, PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) mencatatkan laba bersih yang diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 285,86 miliar pada semester pertama 2025. Kinerja laba hanya naik 0,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 284,86 miliar meski pendapat meningkat hingga 22,2%.  

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, PANI berhasil mencetak pendapatan mencapai Rp 1,64 triliun pada paruh pertama tahun ini, naik dibandingkan paruh pertama tahun lalu Rp 1,34 triliun. Pundi-pundi pendapatannya mayoritas berasal dari penjualan tanah dan bangunan sebesar Rp 1,61 triliun. Sedangkan pendapatan sewa menyumbang Rp 448,34 juta dan segmen lainnya sebesar Rp 25,39 miliar. 

Seiring pendapatan yang naik, beban pokok pendapatan PANI juga naik 14,4% secara tahunan menjadi Rp 680,07 miliar dari sebelumnya Rp 594,68 miliar pada periode yang sama 2024. Adapun laba bruto tercatat masih naik 28,37% dari Rp 751,97 miliar menjadi Rp 965,36 miliar.  

Meski demikian, PANI mencatatkan kenaikan beban umum dan administrasi dari Rp 125,47 miliar menjadi Rp 168,8 miliar dan beban pajak final dari Rp 36,44 miliar menjadi Rp 105,73 miliar. Alhasil, laba periode berjalan hanya naik dari Rp 565 miliar menjadi Rp 649 miliar.

Dari total itu, laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 285 ,86 miliar dan kepentingan nonpengendali Rp 363,14 miliar. Sedangkan laba per saham PANI susut dari Rp 18,23 menjadi Rp 16,93 per semester pertama 2025.



Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Karunia Putri

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...