PANI Patok Private Placement di Rp 14.350: Harga Saham Rontok, Waktunya Serok?
Saham emiten properti Sugianto Kusuma atau Aguan, PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) rontok hingga 5,46% pada perdagangan saham pagi ini, Selasa (26/8). Hal itu terjadi usai perusahaan mengumumkan rencana untuk Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) III.
Pada pukul 09.22 WIB, saham PANI terperosok hingga 875 poin ke level Rp 15.150 per lembarnya. Volume yang diperdagangkan tercatat 20,04 juta dengan nilai transaksi Rp 306,51 miliar dan kapitalisasi pasarnya menjadi Rp 255,79 triliun.
Merujuk keterbukaan yang disampaikan pada Bursa Efek Indonesia manajemen PANI mengumumkan private placement akan dilaksanakan pada 2 September. Namun, private placement PANI di bawah harga pasar.
Perseroan akan menerbitkan 20,90 juta saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga pelaksanaan Rp 14.350 per saham. Padahal saham konglomerat itu diperdagangkan di rentang Rp 14.625–Rp 15.850
Seluruh saham baru akan diserap oleh PT Multi Artha Pratama, pemegang saham pengendali perseroan. Setelah aksi ini, modal ditempatkan dan disetor perseroan akan meningkat menjadi Rp 1,69 triliun. Dalam aksi ini Aguan melalui MAP merogoh kantong Rp 300 miliar.
“Seluruh Saham Baru tersebut akan diambilbagian oleh pemodal, yakni PT Multi Artha Pratama, yang merupakan pemegang saham pengendali perusahaan,” tulis manajemen PANI dalam keterbukaan informasi BEI, Selasa (26/8).
Aksi korporasi ini untuk memperkuat struktur permodalan perusahaan serta mendukung keberlangsungan usaha tiga entitas anaknya, yakni PT Cahaya Inti Sentosa, PT Panorama Eka Tunggal, dan PT Karunia Utama Selaras yang masing-masing dimiliki lebih dari 99%.
Manajemen PANI menyebut harga pelaksanaan PMTHMETD III mengacu pada ketentuan BEI yang mensyaratkan minimal 90% dari rata-rata harga penutupan saham selama 25 hari bursa sebelum permohonan pelaksanaan.
Saham PANI Diramal Turun ke Rp 13.000
Sebelumnya beredar kabar bahwa PANI bakal menambah modal dengan skema rights issue. Meski begitu Analis MNC Sekuritas, Hijjah Marhama atau yang akrab disapa Rahma, menilai pelaksanaan aksi itu PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) berpotensi mendapat respons pasar yang berbeda dibandingkan sebelumnya.
Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor. Pertama, menurutnya harga saham PANI saat ini dinilai sudah overvalue.
Kedua, tingkat marketing sales PANI dinilai masih minim. Ketiga, stimulus pemerintah berupa insentif Insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) tidak terlalu relevan bagi segmen properti PANI, mengingat harga rumah yang ditawarkan berada di atas Rp 5 miliar.
“Risiko pasar ini yang membuat partisipasi pasar bisa lebih rendah dan overhang atau justru tekanan jual,” kata Rahma ketika dihubungi Katadata.co.id beberapa waktu lalu.
Di samping itu, Rahma juga menyebut saham PANI diproyeksikan turun hingga ke level Rp 13.000 dalam waktu dekat.
