Benarkah BCA Bakal Ikut Garap KPR Subsidi?

Karunia Putri
27 Agustus 2025, 18:17
KPR, kpr subsidi, BCA
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/nz
Ilustrasi.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) buka suara soal rencana penyaluran Kredit Pemilikan Rumah atau KPR subsidi bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah. Penyaluran KPR bersubsidi selama ini baru melibatkan bank-bank BUMN dan Bank Pembangunan Daerah atau BPD.

EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA, Hera F Haryn menyampaikan, BBCA akan mengikuti arahan kebijakan dari pemerintah, regulator dan otoritas perbankan terkait penyaluran KPR subsidi.

“Kami akan terus berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan terkait, dalam rangka menyiapkan pelayanan yang berkualitas bagi segenap nasabah,” kata Hera kepada Katadata pada Rabu (27/8).

Menurut dia, BCA akan terus mendorong penyaluran kredit ke berbagai segmen dan sektor dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian bank dan menerapkan manajemen risiko yang disiplin. Namun, BCA belum memiliki target penyaluran KPR.

Rencana penyaluran KPR bersubsidi oleh BCA sempat disampaikan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP). Namun, belum jelas apakah penyaluran KPR tersebut akan juga menggunakan skema fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan atau FLPP seperti yang saat ini berjalan di bank pemerintah. 

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebelumnya melaporkan, realisasi belanja negara untuk program rumah subsidi melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) telah mencapai Rp 18,8 triliun hingga semester I 2025. Anggaran tersebut digunakan untuk mendukung pembangunan 115.930 unit rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Alokasi awal anggaran untuk pembiayaan perumahan dalam APBN 2025 mencapai total Rp 29,1 triliun. Namun, seiring arahan Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan cakupan program, target FLPP tahun 2025 dinaikkan menjadi 350 ribu unit rumah.

Penyesuaian target ini mendorong kebutuhan anggaran meningkat menjadi Rp 47,4 triliun, yang terdiri atas Rp 35,2 triliun untuk FLPP, Rp 6,7 triliun untuk PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) dan Rp 5,5 triliun untuk subsidi uang muka.

Selain FLPP, pemerintah juga menyalurkan anggaran untuk program BSPS yang ditujukan bagi masyarakat berpenghasilan rendah agar dapat membangun atau memperbaiki rumah secara mandiri. Pada 2025, alokasi awal BSPS tercatat sebesar Rp 1,45 triliun untuk 65.392 unit rumah.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Karunia Putri
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...