BEI Ungkap 7 Perusahaan Bakal IPO: PT Intam, Tambang MDKA dan SMIP Ikut Antre?

Nur Hana Putri Nabila
1 September 2025, 17:00
Initial Public Offering (IPO) atau penawaran saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI)
vecteezy.com/ecaterina tolicova
Initial Public Offering (IPO) atau penawaran saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan hingga saat ini terdapat total tujuh calon emiten yang antre untuk mencatatkan perdana sahamnya atau initial public offering (IPO).

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, mengatakan berdasarkan klasifikasi aset perusahaan yang merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017, terdapat empat perusahaan dalam pipeline tergolong skala menengah dengan aset antara Rp 50 miliar sampai dengan Rp 250 miliar. 

Lalu terdapat tiga perusahaan aset skala besar atau aset diatas Rp 250 miliar. Sedangkan perusahaan skala kecil atau aset di bawah Rp 50 miliar tak ada dalam pipeline.

"Sampai dengan 29 Agustus 2025 telah tercatat 22 perusahaan yang mencatatkan saham di BEI dengan dana dihimpun Rp 10,39 triliun," tulis Nyoman dalam laporannya, Senin (1/9).

Berikut jumlah emiten yang tengah mengantre IPO berdasarkan sektornya:  

  • 1 perusahaan dari sektor material dasar 
  • 1 perusahaan dari sektor konsumer non siklikal
  • 1 perusahaan dari sektor finansial 
  • 2 perusahaan dari sektor industri 
  • 1 perusahaan dari sektor teknologi 
  • 1 perusahaan dari sektor transportasi dan logistik

Seiring dengan rencana IPO itu kabar datang dari sejumlah emiten. Beberapa disebut tengah menyiapkan anak usaha untuk turut melantai di bursa. 

Rencana IPO Tambang Emas Milik MDKA 

Salah satu kabar datang dari anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), Pani, yang mengelola proyek tambang emas raksasa di Gorontalo disebut akan turut listing di bursa. Tak hanya itu, aksi itu disebut akan meluncur pada tahun ini.  

“Kalau sampai IPO ini bagus karena nanti Pani-nya bisa masuk gold indeks,” kata sumber yang diterima Katadata.co.id, Jumat (29/8).  

Meskipun rencana IPO sudah beredar, Merdeka Copper Gold enggan berkomentar perihal aksi melantai di BEI itu. “Saya tidak ada komen mengenai hal ini,” kata Tom Malik, GM Corporate Communication MDKA, ketika dihubungi Katadata.co.id beberapa waktu lalu.  

Adapun berdasarkan laporan aktivitas kuartal II 2025, manajemen menyampaikan bahwa perkembangan Proyek Emas Pani berjalan sesuai rencana dengan tingkat penyelesaian mencapai 67% hingga akhir kuartal. Rencana teknik detail dan proses pengadaan telah rampung, sementara kontraktor saat ini tengah memasang infrastruktur pengolahan dan sistem kelistrikan.  

Fasilitas pelabuhan sudah beroperasi dan pembangunan tempat penyimpanan bahan bakar juga telah selesai. Uji coba operasional ditargetkan berlangsung pada akhir 2025, dengan produksi emas pertama diperkirakan dimulai pada kuartal I 2026.

PT Intam Cucu Usaha CUAN

Cucu usaha PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) PT Intam disebut bakal mencatatkan sahamnya melalui initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). PT Intam merupakan lini usaha Prajogo yang bergerak di bidang tambang emas.  

Rencana IPO itu beredar usai konglomerat Tanah Air Prajogo Pangestu mengantarkan anak usaha PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) yang bergerak di bidang investasi infrastruktur PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) IPO pada awal Juli 2025.  

“Memang anak usaha CUAN yang sempat dirumorkan akan IPO kemarin adalah PT Intam ini,” kata sumber Katadata.co.id, yang mengetahui detail aktivitas eksplorasi PT Intam pada Rabu (16/7). 

Meski begitu belum ada informasi kapan rencana itu akan dilaksanakan.  Kabar IPO ini telah mendapat respon dari manajemen CUAN. Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan kepada BEI, Sekretaris Perusahaan Petrindo Jaya Kreasi, Robertus Maylando Siahaya mengatakan perseroan hingga kini belum memiliki rencana listing di bursa. Namun, menurut dia, perusahaan tambang emas ini kini tengah aktif mengevaluasi berbagai peluang aset dan proyek.

Rencana IPO SMIP Anak Usaha Summarecon (SMRA)

PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) dikabarkan tengah menyiapkan aksi penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) terhadap anak usahanya di bidang investasi properti Summarecon Investment Property atau SMIP. Sinyal IPO ini diperkuat oleh pernyataan terbaru yang disampaikan manajemen.  

Sekretaris Summarecon Agung, Lydia Tjio mengatakan perusahaan berencana melakukan audit atas laporan keuangan konsolidasi interim per 30 Juni 2025. Adapun tenggat lapor paling lambat 30 September 2025.  

“Alasan dilakukannya audit atas laporan kuangan interim terkait dengan aksi korporasi yang direncanakan perseroan,” tulis Lydia dalam laporannya, dikutip Kamis (7/8). 

Pernyataan Lydia memperkuat sinyal IPO yang sebelumnya diungkap Direktur Utama Summarecon Agung, Adrianto Pitojo Adi. Dalam pernyataan resmi Adrianto mengatakan rencana IPO anak usaha masih dalam tahap pertimbangan.  

Adrianto mengatakan manajemen SMRA belum memutuskan waktu hingga kelanjutan prosesnya. Ia menyebut perusahaan masih akan melihat situasi dan kondisi pasar untuk melakukan IPO.




Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...