4 Katalis Topang IHSG Ditutup Naik 1,17% Sesi I, Potensi Lanjutkan Penguatan?

Ira Guslina Sufa
2 September 2025, 12:34
IHSG
ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/YU
Pekerja menyaksikan pidato Presiden Prabowo Subianto menggunakan gawai di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (15/8/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa bergerak menguat seiring dengan data-data perekonomian domestik yang tercatat solid. Perdagangan sesi pertama ditutup naik 1,17% ke level 7.826. 

Dari dalam negeri, kekhawatiran terhadap kondisi keamanan, sosial dan politik dalam negeri masih menjadi sentimen negatif. Di sisi lain, data ekonomi domestik tercatat solid, di antaranya indeks PMI Manufaktur di level 51,5 pada Agustus 2025, yang memasuki area ekspansi pertama kalinya semenjak lima bulan terakhir.

Neraca Perdagangan Juli 2025 masih surplus sebesar 4,18 miliar dolar AS, serta inflasi periode Agustus 2025 melambat menjadi 2,31 persen year on year (yoy) seiring dengan adanya deflasi sebesar 0.08 persen month to month (mtm).

Dari kawasan Asia, investor mencermati pertemuan Presiden China Xi Jinping, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Perdana Menteri (PM) India Modi di KTT SCO di Tianjin, China. China dan India sepakat menjalin kerja sama bukan rival, serta membahas masalah perbatasan, penerbangan langsung dan perdagangan.

Investor juga mencermati pertemuan PM Modi dengan Presiden Putin di tengah pemberlakuan tarif tinggi dari AS terhadap India karena membeli minyak dari Rusia.

Dari mancanegara, pelaku pasar menantikan sejumlah data pasar tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang dirilis pekan ini, untuk mencari indikasi peluang penurunan suku bunga The Fed pada pertemuan 16-17 September 2025.

Selain itu, investor akan mencermati perkembangan pertarungan secara hukum atas pemberlakuan tarif impor AS yang masih berlangsung. Pemerintahan Trump memiliki waktu hingga 14 Oktober 2025 untuk mengajukan banding ke Mahkamah Agung (MA).

Pada perdagangan Senin (01/09), bursa saham Eropa ditutup mayoritas naik, diantaranya Euro Stoxx 50 menguat 0,23 persen, indeks FTSE 100 Inggris menguat 0,10 persen, indeks DAX Jerman menguat 0,57 persen, serta indeks CAC Prancis turun 0,05 persen.

Sementara itu, bursa saham AS di Wall Street libur pada perdagangan Senin (01/09), untuk memperingati Hari Buruh.

Bursa saham regional Asia pagi ini, antara lain indeks Nikkei menguat 39,71 poin atau 0,11 persen ke 42.235,00, indeks Shanghai melemah 11,63 poin atau 0,29 persen ke 3.863,87, indeks Hang Seng menguat 96,58 poin atau 0,36 persen ke 25.703,55, dan indeks Strait Times menguat 15,16 poin atau 0,35 persen ke 4.291,45.

IHSG Potensi Rebound

Ekonom Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin memandang, pasar akan kembali pulih. Ia mengatakan gejolak politik ini justru bisa menjadi momentum perbaikan bagi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

“Saya yakin market [pasar] akan mengantisipasi dinamika ini, sehingga dalam beberapa waktu ke depan pasar akan rebound,” kata Samirin kepada Katadata, Senin, 1 September 2025.

Menurut dia, tantangan berikutnya adalah mewujudkan kebijakan fiskal yang stabil dan berkelanjutan. Belanja negara perlu lebih efisien, program yang boros anggaran harus dikalibrasi ulang dan penerimaan negara dioptimalkan. 

Ia memperkirakan rasio pajak (tax ratio) tahun ini cenderung menurun dan masih akan tersendat pada tahun depan. “Utang akan semakin menantang. Jadi, tiga tantangan utama kita adalah fiskal, fiskal dan fiskal,” ujarnya.

Samirin mengingatkan, jika kondisi fiskal semakin tidak meyakinkan, pasar surat utang negara bakal menghadapi tekanan lebih besar. Konsekuensinya, risiko investasi Indonesia (country risk) bisa meningkat dan merembet ke berbagai sektor, mulai dari pasar obligasi swasta, nilai tukar rupiah, hingga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).




Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Karunia Putri

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...