Kalbe Farma (KLBF) Buyback Saham Rp 250 M Saat Pasar Fluktuatif, Apa Alasannya?
Emiten produksi obat-obatan dan produk kesehatan, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) berencana melakukan pembelian saham kembali atau buyback di tengah kondisi pasar modal yang berfluktuasi signifikan. Perusahaan menganggarkan dana hingga Rp 250 miliar untuk aksi korporasi itu.
Merujuk keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Corporate Secretary KLBF, Maria Teresa Fabiola mengatakan, aksi korporasi tersebut akan dilaksanakan pada 4 September 2025 hingga 3 Desember 2025.
“Waktu maksimum selama 3 bulan sesuai dengan ketentuan POJK No.13/2023 kecuali diakhiri lebih cepat oleh perseroan dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku,” kata Maria dalam keterbukaan informasi BEI, dikutip Rabu (3/9).
Maria melanjutkan, biaya transaksi yang timbul, termasuk biaya perantara pedagang efek dan biaya lainnya yang berkaitan dengan buyback dibatasi paling banyak 0,1% dari total nilai buyback.
Perseroan berencana menggunakan dana internal untuk aksi tersebut. Maria mengatakan, perseroan telah memperkirakan, penggunaan dana internal tersebut akan menurunkan pendapatan bunga sekitar Rp 2,5 miliar setelah periode aksi pembelian saham tersebut selesai.
Kendati demikian, perseroan memandang dampak tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan secara keseluruhan.
Dari sisi laba, perseroan memperkirakan aksi ini dapat berdampak positif dengan kenaikan harga laba per saham. Performa laba per saham diprediksi akan meningkat menjadi Rp 70,43 per saham setelah aksi buyback, naik tipis dibanding realisasi laba per saham tahun buku 2024 yakni sebesar Rp 70,16 per saham.
Meskipun harga buyback belum disampaikan perseroan, namun Maria menyatakan Kalbe Farma akan melaksanakan buyback dengan harga yang dianggap wajar oleh perseroan sesuai dengan ketentuan POJK No 13/2023.
Aksi buyback akan dilakukan melalui transaksi di Bursa Efek Indonesia. Ia juga menyatakan, perseroan akan menggunakan jasa perantara pedagang efek.
Transaksi tersebut diharapkan dapat memberikan fleksibilitas bagi KLBF dalam mengelola modal jangka panjang. Sebab katanya, saham treasuri dapat dialihkan di masa mendatang dengan nilai optimal agar meningkatkan nilai bagi pemegang saham.
“Buyback diharapkan memberikan keyakinan kepada investor atas nilai saham Perseroan secara fundamental,” ujarnya.
