Rosan Sebut Danantara Bakal Catatkan Patriot Bonds di Bursa Efek Indonesia

Nur Hana Putri Nabila
4 September 2025, 18:25
Danantara
Katadata/Fauza Syahputra
Chief Executive Officer (CEO) Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) Rosan Roeslani (tengah) bersama Chief Operating Officer (COO) Danantara Dony Oskaria (kanan) dan Chief Investment Officer (CIO) Danantara Pandu Patria Sjahrir (kiri) menyampaikan keterangan usai menghadiri acara Town Hall Danantara Indonesia di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Senin (28/4/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Chief Executive Officer (CEO) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara, Rosan Roeslani, mengungkapkan rencana institusinya mencatatkan  Obligasi Patriotik atau Patriot Bonds di Bursa Efek Indonesia. 

“Ya (akan dicatatkan di BEI), sesuai dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” kata Rosan kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (4/9).

Bursa Efek indonesia (BEI) sebelumnya enggan menjawab perihal aksi Danantara itu. “Tidak berani jawab, peraturannya coba tanya ke pak Nyoman (Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna,” kata Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Irvan Susandy, kepada wartawan di Gedung BEI, Senin (1/9).  

Irvan juga enggan menjawab apakah Patriot Bond akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia atau tidak sebab belum ada pembicaraan terkait itu dengan Danantara.

Saat ini Rosan mengatakan sejumlah pebisnis kakap sudah menyatakan minat untuk ikut memborong Patriot Bonds. Beberapa konglomerat yang sudah menyatakan ketertarikan adalah Prajogo Pangestu dan pemilik konglomerasi Djarum. 

Adapun sebelumnya Danantara mengumumkan bakal meluncurkan Patriot Bonds pada awal September.  Berdasarkan keterangan resmi, gerakan investasi ini akan dialokasikan untuk beberapa proyek strategis salah satunya pengelolaan sampah nasional (waste management).

Lewat Patriot Bonds, Danantara disebut  akan menghimpun dana hingga US$ 3,1 miliar atau sekitar Rp 50 triliun. Penerbitan obligasi patriotik akan menawarkan imbal hasil di bawah tingkat pasar dan penjualan obligasi ini akan dikelola oleh Mandiri Sekuritas.

Program bertajuk Patriot Bonds: A Love Letter for Indonesia’s Future akan melibatkan puluhan konglomerat Tanah Air. BPI Danantara menyebut, instrumen ini akan diterbitkan melalui skema private placement senilai puluhan triliun rupiah kepada para pebisnis terkemuka. Kabarnya, para konglomerat terkaya nasional setidaknya akan menempatkan masing-masing Rp 3 triliun.

Berapa yang Bakal Disetor Konglomerat Terkaya Indonesia?

Berdasarkan informasi yang beredar di kalangan bisnis, nominal penempatan dana diharapkan sesuai “tingkat kekayaan” -- terendah di rentang Rp 500 miliar sampai Rp 1 triliun. Kemudian ada juga di kisaran Rp 1,5 triliun, dan yang tertinggi di atas Rp 3 triliun. 

“Rumornya, sepuluh konglomerat terkaya yang diminta Rp 3 triliun,” kata sumber yang enggan disebutkan namanya kepada Katadata. 

Sumber-sumber yang mengetahui rencana penerbitan obligasi tersebut menjelaskan, Patriot Bonds ditawarkan dengan bunga 2% per tahun untuk 5 sampai 7 tahun. Ini artinya, bunga yang ditawarkan tak sampai separuh bunga pasar. 

Meski begitu, para pengusaha bersedia ikut, bahkan kabarnya ada beberapa pengusaha yang tak ditawarkan Patriot Bond, mempertimbangkan ikut serta. Lantas, apa alasannya? Dugaan yang berkembang, adanya kekhawatiran akan pengaruhnya ke bisnis.

Sebagai catatan, Patriot Bond berjenis Perpetual Bond yaitu obligasi berbunga abadi karena tidak memiliki waktu jatuh tempo atau maturity date. Dengan begitu Patriot Bonds sifatnya bisa berkelanjutan.

Menurut beberapa pelaku pasar, penarikan dana bisa saja dilakukan tapi mungkin tidak mudah karena kekhawatiran dicap tak patriotik. Sebelumnya, Danantara melakukan peluncuran Patriot Bond di depan para pengusaha Tanah Air.

Dalam foto acara yang diterima Katadata, hadir sederet pemilik maupun petinggi grup bisnis besar aneka sektor antara lain minerba, energi, perkebunan, retail, otomotif, dan penerbangan.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...