Wall Street Bergejolak Jelang Pemangkasan Suku Bunga The Fed, Apa Katalisnya?
Indeks bursa Wall Street di Amerika Serikat (AS) bergerak variatif pada perdagangan saham Jumat (12/9). Investor menilai lemahnya pasar tenaga kerja dan terkendalinya inflasi AS menjadi sinyal bahwa The Fed berpotensi memangkas suku bunga pekan depan.
Nasdaq Composite menguat 0,44% ke level 22.141,10, didorong lonjakan saham Tesla. S&P 500 cenderung stagnan dengan turun tipis 0,05% ke 6.584,29 dan Dow Jones Industrial Average turun 0,59% atau 273,78 poin ke 45.834,22 setelah sehari sebelumnya sempat menembus 46.000 untuk pertama kalinya.
Secara mingguan, ketiga indeks tetap mencatatkan kenaikan. S&P 500 naik 1,6 higga mencatatkan kinerja terbaik sejak awal Agustus dan membukukan reli positif dalam lima dalam enam pekan terakhir. Nasdaq juga mencatat kenaikan 2%, sedangkan Dow menguat 1% setelah melemah selama tiga pekan berturut-turut.
Di samping itu, investor menanti keputusan Federal Reserve pada 17 September 2025 mendatang terkait arah suku bunga acuan. Menurut CME FedWatch, pasar futures memperkirakan akan ada pemangkasan sebesar 25 basis poin.
Adapun sejumlah data ekonomi terbaru mendukung skenario tersebut hingga klaim pengangguran mingguan melonjak ke level tertinggi sejak Oktober 2021. Sementara revisi Biro Statistik Tenaga Kerja AS menunjukkan pelemahan pertumbuhan lapangan kerja. Meski inflasi konsumen (CPI) pada Agustus naik tipis di atas perkiraan, pasar menilai tekanan harga masih terkendali.
“Melambatnya pasar tenaga kerja dan inflasi yang terjaga benar-benar menyiapkan pemotongan suku bunga pekan depan,” kata Direktur Investasi U.S. Bank Wealth Management, Bill Northey, dikutip CNBC, Senin (15/9).
Menurut Northey, The Fed cenderung menghindari kejutan bagi pasar. Ia menilai konferensi pers dan ringkasan proyeksi ekonomi bank sentral akan memberikan gambaran lebih jelas soal pandangan terkait pertumbuhan, inflasi, hingga arah kebijakan moneter ke depan.
