IHSG Berpotensi Menguat, Saham ANTM, BMRI, WIFI dan MDKA Jadi Rekomendasi Analis
Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diramal naik pada perdagangan saham awal pekan ini, Senin (15/9). Sebelumnya IHSG ditutup di zona hijau dengan naik ke 7.854 atau 1,37% pada Jumat (12/9).
Analis MNC Sekuritas Indonesia, Herditya Wicaksana, menilai pergerakan IHSG saat ini masih didominasi dengan munculnya volume pembelian. Menurutnya, IHSG masih rawan terkoreksi dan cenderung akan mengarah ke level 7.233–7.390.
“Best case, IHSG menguat ke 8.022–8.102 apabila mampu menembus 7.943,” tulis Herditya dalam risetnya, Senin (15/9).
Adapun level support IHSG berada di 7.726 dan 7.619. Sementara resistance terdekat berada di 7.943 dan 8.017.
Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena daya beli saham naik.
Sedangkan resistance merupakan tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju kenaikan harga tertahan.
MNC Sekuritas merekomendasikan saham untuk dilirik, misalnya buy on weakness PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) pada rentang harga Rp 3.430–R p3.490 dengan target harga di Rp 3.590 dan Rp 3.720, serta stoploss apabila turun di bawah Rp 3.380.
Kemudian speculative buy saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) pada level Rp 2.490–Rp 2.530 dengan target harga di Rp 2.600 dan Rp 2.650, serta stoploss jika di bawah Rp 2.470.
Lalu PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) direkomendasikan buy on weakness di rentang Rp 2.500–Rp 2.570, dengan target harga Rp 2.680 dan Rp 2.770, serta stoploss apabila turun di bawah Rp 2.390. Sementara itu, MNC sekuritas juga merekomendasikan sell on strength saham PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) di kisaran harga Rp 4.830–Rp 4.940.
Di samping itu, Phintraco Sekuritas menilai fokus utama pasar pada pekan ini tertuju pada keputusan kebijakan moneter sejumlah bank sentral global di tengah ketidakpastian ekonomi, utang, dan perdagangan.
Berdasarkan konsensus, The Federal Reserve diperkirakan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 4,0%–4,25% dari posisi sebelumnya 4,25%–4,50% dalam pertemuan 16–17 September waktu AS. Selain itu, The Fed juga akan merilis proyeksi ekonomi terbarunya.
Sejumlah bank sentral lain seperti Bank of Japan, Bank of England, dan Bank of Canada juga dijadwalkan membahas arah kebijakan moneter pekan ini. Dari dalam negeri, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 16–17 September diperkirakan masih akan mempertahankan suku bunga acuan di level 5%.
“Diperkirakan IHSG berpeluang melanjutkan penguatan dan menguji level 7.980-8.000 pada pekan ini,” tulis Phintraco Sekuritas dalam risetnya, Senin (15/9).
Phintraco merekomendasikan saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Timah Tbk (TINS), PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS), PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO), dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS).
