Rupiah Berpotensi Melemah Terbatas Jelang Rapat Dewan Gubernur BI dan FOMC

Rahayu Subekti
15 September 2025, 10:05
Rupiah
ANTARA FOTO/Fathul Habib Sholeh/sgd/Spt.
Petugas menunjukan uang pecahan rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing, Jakarta, Selasa (8/4/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada hari ini diproyeksikan akan melemah terbatas. Analis Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan hal ini karena investor cenderung berhati-hati dan wait and see mengantisipasi hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) dan Federal Open Market Committee (FOMC).

RDG BI akan berlangsung pada 16-17 September 2029. Sementara hasil FOMC The Fed akan muncul pada Rabu (17/9).

“Rupiah diperkirakan akan berkonsolidasi dengan potensi melemah terbatas oleh rebound pada dolar AS,” kata Lukman kepada Katadata.co.id, Senin (15/9).

Lukman memproyeksikan rupiah akan berada di level Rp 16.350 per dolar AS hingga Rp 16.450 per dolar AS. Berdasarkan data Bloomberg pagi ini, rupiah dibuka melemah pada level Rp 16.402 per dolar AS. Level ini turun 27,5 poin atau 0,17% dari penutupan sebelumnya.

Di sisi lain, pengamat mata uang dan komoditas Ibrahim Assuaibi memproyeksikan rupiah masih ada peluang menguat. “Mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup menguat direntang  Rp 16.320 per dolar AS hingga Rp 16.380 per dolar AS,” kata Ibrahim.

Ibrahim menjelaskan, harga konsumen AS naik 0,4% pada Agustus 2025 dan mendorong inflasi tahunan menjadi 2,9%, tertinggi dalam tujuh bulan. Namun, pasar tenaga kerja menunjukkan tanda-tanda pelemahan lebih lanjut, dengan klaim pengangguran mingguan naik ke level tertinggi dalam hampir empat tahun dan pertumbuhan penggajian melambat.

Menurut Ibrahim, pasar semakin yakin akan pelonggaran kebijakan yang akan segera terjadi setelah data harga produsen AS yang lebih lemah dari perkiraan. Begitu juga dengan revisi besar-besaran terhadap angka ketenagakerjaan resmi memperkuat tanda-tanda pasar tenaga kerja yang mendingin.

“Pasar kini melihat peluang pemangkasan suku bunga hampir sepenuhnya pada pertemuan kebijakan The Fed 16-17 September dengan beberapa investor bertaruh pada jalur pelonggaran yang lebih agresif,” kata Ibrahim.




Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Rahayu Subekti

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...