Babak Baru Bisnis Hilirisasi Emas Aneka Tambang (ANTM)

Nur Hana Putri Nabila
15 September 2025, 17:28
emas, antam, emas antam
Dok. MIND ID
Ilustrasi.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Emiten tambang PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam bersiap membuka babak baru bisnis emas di tengah upaya Mining Industry Indonesia (MIND ID) mendorong hilirisasi sumber daya alam.

Antam kini tengah mempercepat proyek strategis berupa pabrik percetakan emas di kawasan Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur, yang berlokasi dekat dengan smelter tembaga Freeport.  Melalui fasilitas ini, doré bullion dari Freeport akan dimurnikan menjadi emas murni dan selanjutnya dicetak menjadi emas batangan dengan merek Antam.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Antam Arianto Sabtonugroho mengatakan, nilai investasi fasilitas ini mencapai US$ 70 juta atau sekitar Rp 1,1 triliun. Pabrik percetakan emas ini ditargetkan beroperasi pada kuartal keempat 2027 dan mampu menghasilkan hingga 5 juta keping logam mulia batangan, koin, sera emas industri setiap tahunnya. Fasilitas ini juga akan memberikan akses langsung ke bahan baku emas murni berkadar 99,99%.

“Hal ini berkaitan dengan proyek strategis kami, yaitu pembangunan pabrik manufaktur pengolahan emas baru di Gresik dan akan menambah kapasitas manufaktur emas kami yang saat ini dilakukan di pabrik kami di Pulo Gadung,” kata Arianto dalam Public Expose Live 2025, dikutip Senin (15/9). 

Sepanjang semester pertama 2025, mayoritas pasokan emas Antam masih ditopang dari impor yang mencapai 78%, sedangkan sisanya 22% berasal dari dalam negeri, antara lain dari PT Freeport Indonesia (PTFI). Namun, pasokan dari Freeport bukan dalam bentuk emas batangan jadi, melainkan doré bullion atau emas setengah jadi yang masih membutuhkan proses pemurnian. 

Antam sebelumnya membeli 30 ton emas dari pabrik milik Freeport di Gresik, Jawa Timur senilai US$ 12,5 miliar atau sekitar Rp 195,7 triliun. Ini dilakukan demi mendorong hilirisasi dan industrialisasi tambang berbasis sumber daya alam yang merupakan 17 program prioritas dari pemerintah. Tak hanya itu, hal ini juga bertujuan untuk meningkatkan produksi kepingan-kepingan emas yang Antam jual ke masyarakat.

Smelter PTFI Gresik beroperasi kembali Juni 2025
Smelter PTFI Gresik.  (ANTARA FOTO/Rizal Hanafi/nym.)

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung pada akhir tahun lalu mengatakan, sinergi ini merupakan kolaborasi antara anak usaha di bawah MIND ID ini dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional. Ini karena Antam sebelumnya harus mengimpor emas senilai hingga US$ 12 miliar atau Rp 188,46 triliun (kurs: 15.705 per dolar AS). 

Hilirisasi emas Antam memberi efek berlapis bagi perekonomian nasional. Pemerintah tak lagi harus mengandalkan impor emas murni karena kebutuhan bisa dipenuhi di dalam negeri. Tak hanya itu, proses pemurnian hingga pencetakan emas batangan dilakukan di Indonesia sehingga nantinya bisa membantu industri emas nasionaI.

MIND ID juga menyebut sinergi kedua perusahaan tersebut berdampak pada penghematan devisa negara. Hal itu karena negara tidak perlu impor bahan baku logam mulia Antam dan langkah ini juga merupakan bukti dari hasil program hilirisasi yang digencarkan pemerintah. Lebih jauh, MIND ID juga menyebut siap berpartisipasi dalam pembentukan bullion bank atau bank emas melalui Antam.

Antam Dukung Bullion Bank 

Seiring manuver perusahaan membangun pabrik pencetakan emas, Antam juga siap terlibat dalam ekosistem bullion bank atau bank emas. Ini dilakukan untuk mendukung ekosistem investasi emas yang lebih inklusif dan berkelanjutan dalam rangka ketahanan ekonomi.

Presiden Prabowo Subianto meresmikan bullion bank atau bank emas pada Februari 2025. Prabowo berharap peresmian Bank Emas akan memberikan nilai tambah dalam pemanfaatan sumber daya alam.  

“Kekayaan kita besar, potensi kita besar, pengelolaan kita harus lebih cerdas, lebih teliti, lebih hati-hati dan lebih transparan,” ujar Prabowo dalam peluncuran Bank Emas, Rabu (26/2).  

Melihat potensi itu, Antam menyatakan dukungan penuh terhadap pembentukan Bullion Bank Indonesia dan siap ambil bagian dalam ekosistem dengan menyediakan produk emas logam mulia berkualitas tinggi. Dukungan ini juga menjadi strategi Antam untuk memperluas akses dan memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap emas sebagai instrumen investasi. 

Adapun produk logam mulia Antam dikenal memiliki tingkat kemurnian terjamin, opsi personalisasi sesuai kebutuhan investor, hingga diproduksi di fasilitas yang bersertifikat internasional London Bullion Market Association (LBMA). 

Dengan hadirnya bullion bank, layanan emas diproyeksikan semakin luas, mencakup simpanan, pembiayaan, perdagangan, hingga penitipan emas. Sejalan dengan itu, Antam juga telah menggandeng Pegadaian dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI dalam distribusi emas fisik maupun digital demi memperkuat jangkauan layanan ke berbagai segmen masyarakat.

“Pegadaian dan BSI adalah mitra utama kami sebagai pelanggan wholesale dan korporat, kami juga akan mendukung penuh ekosistem bullion bank untuk jual beli emas fisik digital,” kata Mantan Direktur Utama Antam, Nico Kanter menyebut Antam, pada Februari 2025 lalu.

Emas Antam
Emas Antam (Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA)

Kontribusi Aneka Tambang dalam pembentukan bullion bank membuka jalan baru bagi industri emas nasional. Tak lagi sebatas produsen emas batangan, Antam kini menempatkan posisinya sebagai bagian dari ekosistem keuangan yang mendorong literasi dan akses investasi emas bagi masyarakat luas. Masyarakat juga akan lebih mudah menjangkau produk emas dengan standar internasional, sekaligus menjadikannya instrumen investasi yang aman dan menguntungkan. 

Dengan demikian, emas tidak hanya menjadi simbol kemakmuran, tetapi juga menjadi pilihan investasi yang aman dan menguntungkan bagi masa depan. 

Penjualan Emas Antam Melonjak

Berdasarkan laporan keuangan, emiten di bawah holding Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) ini mencatatkan kenaikan penjualan pada periode Januari–Juni 2025 sebesar Rp 59,01 triliun, meningkat dari Rp 23,18 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya (yoy), atau melonjak 154,57%.

Dari segmen penjualan sepanjang semester pertama 2025, penjualan emas melesat 163% secara tahunan menjadi Rp 49,53 triliun, setara 84% dari total pendapatan perseroan. Kemudian, Antam mencatatkan total produksi emas sebesar 438 kg atau 14.082 troy oz, relatif stabil dengan capaian produksi emas tahun sebelumnya sebesar 440 kg atau 14.146 troy oz. 

Selain itu, manajemen Antam mengatakan, anggota MIND ID ini mencatat rekor penjualan emas kuartalan tertinggi sepanjang sejarah pada kuartal kedua 2025 sebanyak 15.566 kg atau 500.459 troy oz. Jumlah ini meningkat 76% dari capaian penjualan pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 8.857 kg atau 284.759 troy oz.  

Pertumbuhan penjualan pada kuartal kedua mendorong capaian penjualan emas pada semester pertama 2025 sebesar 29.305 kg atau 942.178 troy oz, meningkat 84% dari capaian penjualan pada semester sebelumnya sebesar 15.969 kg atau 513.415 troy oz. 

Torehan ini membuat Antam membukukan laba bersih sebesar Rp 4,69 triliun sepanjang semester pertama tahun 2025. Angka tersebut naik 202,58% dibandingkan laba bersih periode yang sama tahun 2024 sebesar Rp 1,55 triliun. 

“Cakupan pasar kami untuk kepingan emas batangan logam mulia ini adalah 100% di pasar Indonesia, pasar domestik, di mana distribusi hampir 70% melalui partner wholesaler dan sisanya melalui channel langsung yang dioperasikan oleh Antam, baik itu physical boutique retail maupun channel-channel lain seperti online maupun aplikasi digital Antam Logam Mulia,” kata Arianto.  

Butik emas Antam
Butik emas Antam (Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA)

Prospek Antam

Pengamat pertambangan menilai, prospek Antam kian cerah sepanjang tata kelola perusahaan berjalan baik. Good corporate governance (GCG) dinilai menjadi kunci agar BUMN tambang ini mampu menjaga keberlanjutan kinerja yang tengah tumbuh pesat.

Peneliti Alpha Research Database Indonesia sekaligus pengamat pertambangan Ferdy Hasiman menilai, impor emas justru menambah beban biaya bagi Antam. Namun, adanya doré bullion dari Freeport membuat biaya tersebut bisa ditekan karena tak lagi bergantung penuh pada impor.

Menurutnya, hilirisasi yang juga dilakukan Antam melalui pembangunan percetakan emas itu tidak hanya menghasilkan produk antara, tetapi juga mampu memenuhi kebutuhan industri domestik. Ferdy menilai kondisi ini memberikan keuntungan bagi Antam, baik dapat mengurangi biaya impor, maupun bagi Freeport yang produknya terserap di pasar dalam negeri.

Meski kontribusi penyerapan emas domestik baru sekitar 22%, ia memproyeksikan peluang Antam menyerap emas domestik lebih banyak masih terbuka lebar. Menurutnya besarnya penyerapan akan ditentukan oleh kemampuan dalam meningkatkan kapasitas produksi Antam. 

“Tapi menurut saya ini sangat menarik ya untuk pasar domestik karena produk dari percetakan emas itu bukan hanya hasilnya produk antara tetapi langsung terserap ke dalam industri dalam negeri untuk pengolahan dan segala macam,” kata Ferdy ketika dihubungi Katadata.co.id, Senin (15/9). 

Sejak bergabung dalam holding MIND ID, Ferdy menyebut, laba Antam melesat dari ratusan miliar rupiah menjadi lebih dari Rp 1,55 triliun. Ia menyebut dengan adanya kerja sama dengan Freeport dinilai lebih efisien karena dapat menekan biaya produksi sekaligus memperkuat rantai pasok emas domestik. Menurutnya, hilirisasi emas mampu mendongkrak penjualan Antam, memperbesar margin keuntungan, dan memperkuat posisinya sebagai salah satu BUMN tambang dengan prospek paling menjanjikan di masa depan. 

“Itu yang diharapkan dari Antam kalau soal konsesi apa segala macam, saya kira negara akan backup Antam bagus memang, tapi yang paling penting sekarang di manajemen,” kata Ferdy. 

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economic (CORE) Mohammad Faisal menilai kerja sama jual beli 30 ton emas antara Antam dan Freeport merupakan langkah konkret dalam mendorong hilirisasi emas Kesepakatan ini merupakan upaya untuk tidak sekadar bergantung pada bahan mentah, melainkan mengolahnya menjadi produk bernilai tambah yang bisa dipasarkan sebagai barang setengah jadi maupun barang jadi.

“Dan mestinya ini bisa berpotensi juga untuk mengembangkan turunan emas dan termasuk juga mestinya membantu pengembangan bullion bank,”  kata Faisal ketika dihubungi Katadata.co.id, Senin (15/9).  

Di samping itu J.P Morgan menilai kinerja Antam akan membaik mulai Agustus dengan volume sekitar 4 ton, mendekati capaian rata-rata semester pertama sebesar 5 ton. Secara fundamental, analis ASEAN Metals, Indo Auto & Consumer Research J.P Morgan, Benny Kurniawan dan Henry Wibowo menyebut prospek keuangan Antam juga diperkirakan tetap solid.

Perusahaan diproyeksikan membukukan laba bersih sekitar Rp 9 triliun pada 2025, selaras dengan perkiraan internal sebesar Rp 8,6 triliun dan jauh di atas konsensus pasar Rp6,8 triliun. Dengan ritme membukukan Rp 2 triliun per kuartal di paruh kedua tahun ini, Antam diyakini mampu mempertahankan momentum meskipun sempat bergejolak pada Juli.

J.P Morgan mempertahankan rekomendasi overweight pada saham ANTM dengan target harga Rp 3.850 per saham. Antam dinilai masih ditopang dua katalis utama: kenaikan volume pengolahan dan perdagangan emas serta ketahanan bisnis bijih nikel yang berpotensi membaik setelah penerbitan izin 2024.

“Valuasi ANTM ditetapkan pada 10,5 kali rata-rata laba FY2025/2026, lebih rendah dari rata-rata tiga tahun sebesar 12 kali untuk mengantisipasi potensi risiko eksekusi,” tulis analis ASEAN Metals, Indo Auto & Consumer Research J.P Morgan, Benny Kurniawan dan Henry Wibowo dalam risetnya, dikutip Senin (15/9). 

Adapun hingga perdagangan saham hari ini, Senin (15/9) saham ANTM terpantau sudah melonjak hingga 128,20% secara year to date (ytd). ANTM diperdagangkan di rentang Rp 3.430–Rp 3.530 per lembar saham dengan kapitalisasi pasar tembus Rp 83,87 triliun. 

Mirae Asset Sekuritas meningkatkan rekomendasi untuk saham Aneka Tambang (ANTM) menjadi trading buy, dengan target harga baru Rp 4.000 per saham. Target tersebut mencerminkan valuasi P/E 10,0x 2025F, sejalan dengan rata-rata tiga tahun terakhir. Target saham ANTM dipicu momentum positif harga emas yang diperkirakan masih berlanjut hingga kuartal ketiga 2025 sehingga dapat menopang kinerja ANTM.

Mirae Asset juga menilai bahwa tren melonjaknya emas akan memberi ruang bagi laba ANTM untuk melampaui ekspektasi pasar. Target harga terbaru ini didasarkan pada revisi proyeksi laba seiring kinerja keuangan perusahaan yang solid sepanjang tahun, tercermin dari penguatan harga sahamnya.

“Kemampuan perusahaan untuk mempertahankan biaya tunai yang tangguh, ditambah dengan penjualan yang kuat dari kedua segmen emas dan bijih nikelnya, memperkuat prospek bullish untuk saham ANTM,” kata Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Muhammad Farras Farhan, dikutip Senin (15/9). 







Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...