Penjatahan IPO Merdeka Gold (EMAS) Berakhir, Investor Ramai Keluhkan Lot Kecil
Proses penjatahan saham atau juga yang disebut allotment calon emiten PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS) telah usai. Anak perusahaan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) itu akan melantai atau initial public offering di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, (23/9) besok.
Dalam gelaran IPO ini, perseroan melepas 1,61 miliar saham biasa dengan nominal Rp 150. Jumlah ini setara dengan 10% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan. Harga pelaksanaan ditetapkan di harga Rp 2.880.
Setelah masa penjatahan, sejumlah investor berteriak sebab hanya mendapat dua lot saja dalam gelaran IPO EMAS. Padahal mereka sudah memborong hingga ratusan lot hingga menggelontorkan uang jutaan rupiah.
Terdapat tujuh perusahaan sekuritas yang akan mengantarkan IPO EMAS. Tujuh perusahaan adalah PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (LG), PT UOB Kay Hian Sekuritas (AI), PT Sinarmas Sekuritas (DH), PT Indo Premier Sekuritas (PD), PT Aldiracita Sekuritas Indonesia (PP), PT OCBC Sekuritas Indonesia (TP), hingga PT Amantara Sekuritas Indonesia (YO).
Katadata.co.id, sudah meminta konfirmasi kepada manajemen Merdeka Copper terkait penjatahan IPO EMAS. Namun hingga berita ditayangkan belum ada konfirmasi resmi.
Berdasarkan hitung-hitungan yang beredar, penjatahan saham IPO EMAS dengan pesanan di bawah Rp 100 juta hanya memperoleh jatah sekitar satu hingga dua lot saja. Sementara pemesanan di atas Rp 100 juta mendapat alokasi sekitar 2,4%–4,8%.
Salah seorang investor di akun media sosial membagikan tangkapan layar saat penjatahan IPO EMAS. Dirinya membeli 343 lot saham dan menggelontorkan Rp 98,78 juta. Namun ia hanya mendapatkan dua lot atau 0,58% dari jumlah yang ia pesan.
Kemudian salah seorang di akun media sosial X juga memberikan tangkapan layar bahwa ia memesan 355 lot dan menggelontorkan Rp 102,24 juta. Saat penjatahan ia mendapatkan 18 lot atau 5,07%.
Lalu salah seorang user Stockbit lainnya membeli 17 lot saham EMAS dan menggelontorkan hingga Rp 4,89 juta. Namun dirinya dapat dua lot atau sekitar 11,76% dari yang ia beli. Kemudian Raisyah (28) membeli 10 lot dengan menaruh dana sebesar Rp 2,88 juta. Sama seperti investor lainnya ia hanya mendapatkan dua lot saham EMAS.
“Dapat 2 lot saja pada berisik,” tulis salah seorang user Stockbit Sekuritas, Senin (22/9).
Di samping itu, ada juga Puspa (29) membeli sepuluh lot saham, tetapi hanya mendapatkan satu lot. Bahkan banyak juga yang berteriak tidak dapat jatah lot sama sekali.
Penggunaan Dana IPO EMAS dan Kinerja Keuangan
Usai IPO, sebesar US$ 20 juta atau Rp 328,4 miliar akan disalurkan ke PT Pani Bersama Tambang (PBT) dalam bentuk setoran modal bertahap. Dana ini akan dipakai untuk modal kerja, termasuk pembelian bahan baku utama dan penunjang, biaya listrik, serta gaji karyawan.
Setelah konversi setoran modal, Merdeka Gold Resources tetap menguasai 99,99% saham PBT. Kemudian sebanyak US$ 20 juta atau Rp 328,4 miliar, juga diberikan dalam bentuk pinjaman kepada PT Puncak Emas Tani Sejahtera (PETS) untuk mendanai modal kerja operasional.
Sisa dana IPO akan digunakan untuk pembayaran lebih awal atas pinjaman kepada PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) berdasarkan perjanjian utang piutang sejak April 2022. Hingga 4 Agustus 2025, saldo pinjaman Merdeka Gold Resources ke induk usahanya MDKA masih sebesar US$ 260 juta atau Rp 4,26 triliun.
Adapun Merdeka Gold Resources bersama entitas anak usaha mencatat total liabilitas sebesar US$ 280 juta atau sekitar Rp 4,58 triliun per 31 Maret 2025. Jumlah tersebut terdiri dari liabilitas jangka pendek US$ 77,9 juta dan liabilitas jangka panjang US$ 202,1 juta.
Sepanjang periode 31 Maret hingga 4 Agustus 2025, perusahaan melakukan tambahan pencairan pinjaman sebesar US$ 306,25 juta atau Rp 5,01 triliun. Pada saat yang sama, Merdeka Gold Resources juga telah membayar pinjaman senilai US$ 50 juta atau sekitar Rp 819,69 miliar.
