Saham Merdeka Gold (EMAS) Sentuh Batas Atas di Debut IPO, Market Cap Rp 58,25 T

Nur Hana Putri Nabila
23 September 2025, 09:06
Presiden Direktur Merdeka Gold Resources (EMAS), Boyke Poerbaya Abidin
Katadata / nur hana nabila
Presiden Direktur Merdeka Gold Resources (EMAS), Boyke Poerbaya Abidin
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS) resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (23/9). Pada debut perdananya, saham anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) menyentuh batas tertinggi atau auto reject atas (ARA).

Saham emiten ke-23 tahun ini dibuka menguat 25% ke level Rp 3.600 per lembar. Volume saham yang diperdagangkan tercatat 1,85  juta dengan nilai transaksinya Rp 6,66 miliar. Lalu frekuensi perdagangannya tercatat sebanyak 1.006 kali. Adapun kapitalisasi pasar Merdeka Gold Resources pagi ini senilai Rp 58,25 triliun.

Perseroan melepas 1,61 miliar saham biasa dengan nominal Rp 150. Jumlah ini setara dengan 10% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan. Adapun Harga pelaksanaan ditetapkan di Harga Rp 2.880. Dengan estimasi ini perseroan akan mengantongi dana Rp 4,66 triliun.

Terdapat tujuh perusahaan sekuritas yang akan mengantarkan IPO EMAS. Tujuh perusahaan adalah PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (LG), PT UOB Kay Hian Sekuritas (AI), PT Sinarmas Sekuritas (DH), PT Indo Premier Sekuritas (PD), PT Aldiracita Sekuritas Indonesia (PP), PT OCBC Sekuritas Indonesia (TP), hingga PT Amantara Sekuritas Indonesia (YO).

Melalui IPO ini, Presiden Direktur Merdeka Gold Resources, Boyke Poerbaya Abidin, mengatakan bahwa langkah ini bertujuan memperkuat pondasi keuangan perusahaan sekaligus memberikan kesempatan bagi publik untuk turut serta dalam perjalanan MGR.

Sebagai bagian dari Grup Merdeka, EMAS berpotensi sumber daya emas yang besar dan digadang sebagai salah satu proyek pertambangan emas paling prospektif di Indonesia. Dukungan dari induk usaha, Merdeka Copper Gold, yang berpengalaman mengelola berbagai proyek tambang termasuk Tambang Emas Tujuh Bukit di Banyuwangi, menjadi modal penting yang memperkuat posisi MGR di industri pertambangan emas.

“Kami percaya langkah ini akan mendukung pengembangan Pani Gold Project dan memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan, termasuk masyarakat di wilayah operasional kami,” ungkapnya di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (23/9). 

Rencana Usai IPO

Usai IPO, sebesar US$ 20 juta atau Rp 328,4 miliar akan disalurkan ke PT Pani Bersama Tambang (PBT) dalam bentuk setoran modal bertahap. Dana ini akan dipakai untuk modal kerja, termasuk pembelian bahan baku utama dan penunjang, biaya listrik, serta gaji karyawan. 

Setelah konversi setoran modal, Merdeka Gold Resources tetap menguasai 99,99% saham PBT. Kemudian sebanyak US$ 20 juta atau Rp 328,4 miliar, juga diberikan dalam bentuk pinjaman kepada PT Puncak Emas Tani Sejahtera (PETS) untuk mendanai modal kerja operasional. 

Sisa dana IPO juga akan digunakan untuk pembayaran lebih awal atas pinjaman kepada PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) berdasarkan perjanjian utang piutang sejak April 2022. Hingga 4 Agustus 2025, saldo pinjaman Merdeka Gold Resources ke induk usahanya MDKA masih sebesar US$ 260 juta atau Rp 4,26 triliun.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...