Target Merdeka Gold (EMAS) Usai Resmi IPO di BEI, Harta Karun dari Proyek Pani

Karunia Putri
23 September 2025, 12:27
PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS) anak usaha MDKA
PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS) anak usaha MDKA
PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS) anak usaha MDKA
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS) menargetkan produksi emas sebesar 75 ribu hingga 85 ribu ounce dari Proyek Emas Pani di Gorontalo pada tahun 2026. Direktur Utama EMAS, Boyke Poerbaya Abidin menyebut, proyek tambang raksasa tersebut diperkirakan rampung akhir tahun ini dan mulai memproduksi emas perdana pada kuartal pertama 2026.

“Kita akan mulai penambangannya akhir tahun ini. Sehingga kita akan mulai keep reaching tahun depan dan menghasilkan emas pertamanya kurang lebih bulan Februari-Maret 2026,” ujar Boyke dalam konferensi pers IPO EMAS di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (23/9).

Pada tahap awal, perseroan akan menggunakan metode heap leaching untuk memproduksi emas. Selanjutnya, EMAS akan mengembangkan fasilitas pengolahan dengan metode Carbon in Leach (CIL) yang dinilai lebih efisien. 

Melalui metode CIL, produksi emas dari tambang Pani ditargetkan rampung sekitar 2029. Dengan demikian, strategi produksi Proyek Pani dilakukan secara bertahap, tahap pertama melalui heap leaching, kemudian dilanjutkan pembangunan fasilitas CIL dalam tiga tahun ke depan.

“Sehingga pada saatnya nanti akan menghasilkan emas yang sangat signifikan pada waktunya nanti,” ujarnya.

EMAS Melantai di Bursa, Sahamnya Tembus ARA 

Merdeka Gold Resources (EMAS) resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (23/9). Pada debut perdananya, saham anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) menyentuh batas tertinggi atau auto reject atas (ARA). Lewat initial public offering atau IPO, perseroan melepas 1,61 miliar saham biasa dengan nominal Rp 150. 

Jumlah ini setara dengan 10% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan. Adapun harga pelaksanaan ditetapkan di Harga Rp 2.880. Dengan estimasi ini perseroan akan mengantongi dana Rp 4,66 triliun. Merujuk data Bursa Efek Indonesia total pesanan saham EMAS mencapai 7,48 miliar saham. Dengan begitu pemesanan saham EMAS telah kelebihan lebih dari 4 kali lipat.  

Terdapat tujuh perusahaan sekuritas yang akan mengantarkan IPO EMAS. Tujuh perusahaan adalah PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (LG), PT UOB Kay Hian Sekuritas (AI), PT Sinarmas Sekuritas (DH), PT Indo Premier Sekuritas (PD), PT Aldiracita Sekuritas Indonesia (PP), PT OCBC Sekuritas Indonesia (TP), hingga PT Amantara Sekuritas Indonesia (YO). 

Boyke mengatakan sebagai bagian dari Grup Merdeka, EMAS berpotensi sumber daya emas yang besar dan digadang sebagai salah satu proyek pertambangan emas paling prospektif di Indonesia. Dukungan dari induk usaha, Merdeka Copper Gold, yang berpengalaman mengelola berbagai proyek tambang termasuk Tambang Emas Tujuh Bukit di Banyuwangi, menjadi modal penting yang memperkuat posisi MGR di industri pertambangan emas.

“Kami percaya langkah ini akan mendukung pengembangan Pani Gold Project dan memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan, termasuk masyarakat di wilayah operasional kami,” ungkap Boyke di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (23/9). 

Profil Perusahaan Merdeka Gold Resources (EMAS)

Merdeka Gold Resources, sebelumnya didirikan dengan nama PT Pani Bersama Jaya, berkedudukan di Jakarta Selatan. Perusahaan tercatat bergerak di bidang jasa pertambangan. Lalu pada 2025, perusahaan ini resmi berganti nama menjadi PT Merdeka Gold Resources Tbk sesuai dengan Akta No. 64/2025.  

“Perubahan status dari perseroan terbatas tertutup menjadi perseroan terbatas terbuka dan karenanya mengubah nama perseroan dari sebelumnya bernama PT Pani Bersama Jaya menjadi PT Merdeka Gold Resources Tbk sehingga mengubah ketentuan Pasal 1 anggaran dasar Perseroan,” tulis dalam prospektus perusahaan.   

Proyek emas Pani milik Grup Merdeka Gold Resources berlokasi di Desa Hulawa, Kecamatan Buntulia, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo, sekitar 130 km dari Kota Gorontalo. Proyek ini mencakup Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi milik PT Puncak Emas Tani Sejahtera dan Kontrak Karya milik PT Gorontalo Sejahtera Mining. 

Merujuk pada data Pani Gold Project (Mineral Resource Estimate dan Estimasi Cadangan Bijih) per 31 Desember 2024, Proyek Emas Pani diperkirakan memiliki sumber daya mineral sebesar 292,4 juta ton bijih. Adapun kandungan diperkirakan 7,0 juta ounce emas pada kadar 0,75 g/ton.  Sementara itu, cadangan bijih tercatat sebanyak 77,5 juta ton dengan kandungan 1,9 juta ounce emas pada kadar 0,78 g/ton. 

Umur tambang diperkirakan dapat berlangsung hingga tahun 2041. Perseroan berencana mengoptimalkan potensi IUP-OP milik PT Puncak Emas Tani Sejahtera bersama dengan Kontrak Karya milik PT Gorontalo Sejahtera Mining untuk memperoleh skala operasi dan cadangan yang lebih besar. Langkah ini sekaligus dilakukan untuk efisiensi dari sisi fasilitas, modal, dan sumber daya. 

Lalu Proyek Emas Pani ditargetkan menjadi tambang dengan umur operasi multi-dekade dan kapasitas pemrosesan hingga 19 juta ton per tahun. Produksi puncak diperkirakan terjadi pada 2033 dengan capaian sekitar 500.000 ounce per tahun, yang akan menempatkan Proyek Emas Pani sebagai salah satu tambang emas terbesar di Indonesia dan Asia Pasifik.   

Adapun untuk memaksimalkan arus kas jangka pendek, tahap awal proyek akan menggunakan fasilitas heap leach berkapasitas 7,0 juta ton per tahun dengan produksi maksimal sekitar 145.000 ounce emas per tahun. 

Selanjutnya, akan dikembangkan fasilitas Carbon-in-Leach (CIL) dengan kapasitas awal 7,5 juta ton per tahun yang kemudian ditingkatkan menjadi 12,0 juta ton per tahun, dengan kapasitas produksi maksimal 355.000 ounce per tahun.  

Fasilitas heap leach dijadwalkan mulai beroperasi pada Desember 2025, sedangkan fasilitas CIL akan beroperasi secara bertahap pada 2029 dan 2032. Hingga Juni 2025, pembangunan infrastruktur tambang oleh PT Puncak Emas Tani Sejahtera telah mencapai 50%, sementara pembangunan fasilitas heap leach oleh PT Pani Bersama Tambang mencapai 67%.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Karunia Putri

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...