BEI Ungkap 11 Emiten Antre IPO, Ada Superbank?
Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan, terdapat total 11 calon emiten antre untuk mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia atau initial public offering (IPO).
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna mengatakan, terdapat tujuh perusahaan dalam pipeline IPO, yang tergolong skala menengah dengan aset antara Rp 50 miliar sampai dengan Rp 250 miliar berdasarkan klasifikasi aset merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017.
Selain itu, menurut dia, terdapat empat perusahaan aset skala besar atau aset diatas Rp 250 miliar. Sedangkan perusahaan skala kecil atau aset di bawah Rp 50 miliar tak ada dalam pipeline.
"Sampai dengan 26 September 2025 telah tercatat 23 perusahaan yang mencatatkan saham di BEI dengan dana dihimpun Rp 15,05 triliun," tulis Nyoman dalam laporannya, dikutip Selasa (30/8).
Menariknya, terdapat dua perusahaan di sektor finansial yang tercatat dalam pipeline IPO. Salah satu yang dirumorkan di pasar saat ini adalah Superbank. Meskipun kini pihaknya enggan berkomentar dan BEI membantah hal itu.
Bank digital Superbank yang berada di bawah payung PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) sebelumnya dirumorkan bakal segera melantai di Bursa Efek Indonesia melalui penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO). Kabar itu menguat seiring dengan beredarnya rumor pasar yang menyebutkan bahwa proses IPO Superbank kini tengah menunggu persetujuan.
Superbank merupakan transformasi dari PT Bank Fama International yang berdiri sejak 1993. Superbank memasuki era baru ketika menjadi bagian dari Emtek Group pada akhir 2021, diikuti oleh Grab dan Singtel pada awal 2022, dan KakaoBank pada tahun 2023 sebagai bagian dari konsorsium.
Menanggapi kabar yang beredar, Nyoman menepis kabar IPO. Ia menyatakan tangkapan layar mengenai rencana IPO Superbank seperti yang beredar di sejumlah grup investor adalah kabar yang tidak benar.
“Perusahaan seperti di tangkapan layar tidak sedang melakukan book building ataupun offering di sistem e-IPO,” ujar Nyoman dalam keterangan resmi yang dikutip Jumat (26/9).
Sebelumnya dalam tangkapan layar yang beredar, Superbank disebut akan menggelar IPO pada pertengahan Oktober dengan melepas saham 35 juta lot. Adapun penawaran harga saat IPO diperkirakan di kisaran Rp 250.
Mengenai kabar IPO ini, Katadata.co.id sudah menghubungi manajemen Superbank. Juru Bicara Superbank menyatakan tidak memberikan komentar atas rumor atau spekulasi pasar.
"Fokus kami adalah menjaga kinerja yang kuat melalui solusi keuangan inovatif, pertumbuhan jumlah nasabah, serta kolaborasi dengan ekosistem terpercaya untuk mendorong pertumbuhan inklusif di Indonesia," ujar Juru Bicara Superbank kepada Katadata.co.id.
Berikut jumlah emiten yang tengah mengantre IPO berdasarkan sektornya:
- 2 perusahaan dari sektor material dasar
- 1 perusahaan dari sektor konsumer siklikal
- 1 perusahaan dari sektor konsumer non siklikal
- 0 perusahaan dari sektor energi
- 2 perusahaan dari sektor finansial
- 0 perusahaan dari sektor kesehatan
- 2 perusahaan dari sektor industri
- 0 perusahaan dari sektor infrastruktur
- 0 perusahaan dari sektor properti dan real estate
- 1 perusahaan dari sektor teknologi
- 2 perusahaan dari sektor transportasi dan logistik
