Lompatan Saham Afiliasi Haji Isam PGUN, JARR, TEBE hingga FAST, Dipicu Aksi Apa?

Karunia Putri
3 Oktober 2025, 05:53
Saham haji Isam
IDNFinancials
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Harga saham emiten milik pengusaha Andi Syamsuddin Arsyad alias Haji Isam, PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN) menarik perhatian di pasar modal. Sejumlah saham dalam dekapan pengusaha asal Kalimantan ini melonjak hingga menyentuh batas auto reject atas (ARA) secara berjilid dalam beberapa hari terakhir. 

ARA merupakan batas kenaikan harga saham tertinggi yang diperbolehkan dalam satu hari perdagangan. Saat saham menyentuh ARA, sistem akan secara otomatis menolak pesanan untuk membeli atau menjual efek.

Lonjakan saham PGUN pun telah membuat Bursa Efek Indonesia melakukan pengawasan ketat. Terakhir BEI menghentikan perdagangan saham PGUN secara sementara atau melakukan suspensi. 

“Sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham PGUN dan sebagai bentuk perlindungan bagi Investor, BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham PGUN di pasar reguler dan pasar tunai mulai sesi I tanggal 30 September 2025 sampai dengan pengumuman bursa lebih lanjut,” kata Kepala Divisi Pengawasan Transaksi Yulianto Aji Sadono dalam keterangan resminya dikutip Kamis (2/10).

Bila dikulik lebih jauh lagi, bukan hanya saham PGUN saja yang mengalami kenaikan. Harga saham emiten yang terafiliasi oleh Haji Isam lainnya juga meroket dalam tahun ini. Beberapa bahkan mencatatkan kenaikan hingga ribuan persen. Adapun emiten yang terafiliasi langsung dengan Haji Isam adalah, PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR) sebagai induk usaha Jhonlin Group serta PT Dana Brata Luhur Tbk (TEBE). 

Tak hanya itu, sentimen Haji Isam ini juga mengkerek harga saham emiten pengelola jaringan restoran cepat saji KFC Indonesia, PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST). Kenaikan harga saham FAST terjadi usai masuknya anak taipan Jhonlin Group tersebut, Liana Saputri menjadi salah satu anak usaha FAST yaitu Jagonya Ayam. 

Adapun Liana masuk ke saham FAST melalui PT Shankara Fortuna Nusantara (SFN). Ketika itu, SFN membeli 15% saham anak usaha FAST, PT Jagonya Ayam Indonesia (JAI). Perusahaan SFN didirikan Liana bersama suaminya, Putra Rizky Bustaman pada akhir 2024 lalu. 

Penguatan saham afiliasi Haji Isam memicu spekulasi pasar. Dari kinerja emiten hingga rumor aksi bisnis, apa yang sebenarnya mendorong lonjakan ini?

Rencana PGUN hingga Akhir Tahun di Tengah Kenaikan Harga Saham hingga 4.239% 

Merujuk data perdagangan BEI, harga saham PGUN meroket 4.239% sejak awal tahun. Harga saham yang hanya berada di level Rp 424 pada 2 Januari 2025 kini mencapai Rp 18.400. 

Dalam keterbukaan informasi terbaru yang disampaikan perseroan kepada BEI, manajemen PGUN menyampaikan strategi pertumbuhan jangka panjang. PGUN berencana melakukan ekspansi melalui kegiatan penanaman tanaman baru di lahan yang telah disiapkan. 

Langkah ini ditujukan untuk meningkatkan kapasitas produksi CPO secara bertahap, memperkuat basis pasokan internal dan mengoptimalkan pemanfaatan aset lahan yang dimiliki. Meski begitu, manajemen menyatakan PGUN saat ini belum memiliki rencana pembangunan pabrik baru, namun tetap melakukan optimalisasi kapasitas fasilitas yang telah ada.

Tak hanya itu, PGUN telah melaksanakan hilirisasi produk kelapa sawit melalui perseroan afiliasi, PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR) untuk meningkatkan nilai tambah dan diversifikasi usaha. 

Kegiatan hilirisasi mencakup produksi serta pengembangan produk turunan seperti biodiesel dan produk pangan berbasis sawit, dengan tetap mengedepankan prinsip keberlanjutan, efisiensi operasional dan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku.

“Perseroan menerapkan strategi diversifikasi pendapatan. Di sisi operasional, perseroan terus meningkatkan efisiensi melalui digitalisasi proses produksi serta pemanfaatan teknologi untuk mendorong produktivitas,” kata manajemen dalam keterbukaan informasi BEI, dikutip Jumat (3/10).

Merujuk laporan keuangan perseroan, PGUN mencatatkan laba bersih tahun berjalan perseroan sebesar Rp 83,53 miliar sepanjang semester pertama tahun 2025. Angka tersebut naik 690% dibandingkan dengan laba bersih perseroan Rp 10,57 miliar pada semester I 2024.  

Penjualan bersih PGUN juga meningkat menjadi Rp 385,17 menjadi Rp 258,63 miliar secara tahunan atau year on year (yoy).

PT Araya Agro Lestari dan PT Citra Agro Raya menjadi pengendali PGUN dengan kepemilikan saham masing-masing 2,21 miliar dan 2,19 miliar saham. Adapun pemilik perusahaan tersebut adalah kedua anak Haji Isam, yakni Jhony Saputra dan Liana dengan kepemilikan masing-masing 50%.

Saham JARR Melesat 1.270% Sejak Awal Tahun

Kemudian, harga saham JARR melesat 1.270% sejak awal tahun, dari Rp 340 per saham menjadi Rp 4.250. Adapun pengendali saham JARR saat ini adalah PT Eshan Agro Sentosa, dengan kepemilikan saham sebanyak 8 miliar atau sebesar 86,64% dari total saham yang dimiliki JARR. Haji Isam merupakan penerima manfaat akhir dari kepemilikan tersebut.  

Berdasarkan keterangan terbaru dari perusahaan, saat ini JARR masih mengoperasikan bisnis untuk menghasilkan produk biodiesel dan minyak goreng terutama Fatty Acid Methyl Ester (FAME) sebagai bahan baku B40, Crude Glycerine, Fetty Matter dan Palm Fatty Acid Distillate.

Lebih lanjut, perseroan menyampaikan, faktor makroekonomi dan industri diperkirakan dapat mempengaruhi prospek usaha JARR kedepannya. Di antaranya adalah ketersediaan bahan baku dan harga CPO serta kebijakan pemerintah terkait bisnis biodiesel. 

Adapun laba bersih JARR pada semester pertama 2025 adalah Rp 160,39 miliar. Angka ini melonjak sebesar 82,6% secara tahunan (yoy) dibandingkan dengan Rp 87,85 miliar.  Sementara pendapatan JARR naik menjadi Rp  2,04 triliun dari Rp 1,71 triliun secara yoy.

Prospek TEBE Diperkirakan Terkerek Harga Batu Bara 

Sementara itu, TEBE menguat 351,20% dari Rp 625 ke level 2.820 per saham. PT Dua Samudera Perkasa menjadi pengendali saham TEBE dengan jumlah kepemilikan sebanyak 988,34 juta. Adapun Haji Isam secara individu memiliki sebanyak 49% saham di Dua Samudera Perkasa.

Manajemen TEBE menyampaikan dalam hasil paparan publik yang dimuat dalam keterbukaan informasi BEI, akan terjadi peningkatan permintaan batubara dari Cina di kuartal ketiga 2025. Hal tersebut berdampak pada peningkatan harga batubara dunia. 

“Diproyeksikan tren positif harga Batubara global terjadi di Q4 2025 seiring dengan peningkatan permintaan di Cina,” kata manajemen TEBE.

Adapun laba bersih TEBE pada semester pertama 2025 adalah Rp 27,56 miliar dari Rp 42,74 miliar secara tahunan.  Sementara pendapatan TEBE justru menurun menjadi Rp  170,93 miliar  dari Rp 223,73 miliar secara yoy.

Lompatan Harga Saham FAST Usai Masuknya Anak Haji Isam

Lalu, saham FAST naik 148,29% sejak awal tahun. Peningkatan tersebut terjadi usai Liana masuk kedalam anak usaha FAST.

FAST sempat mendapatkan suntikan modal dari induk usahanya, PT Indoritel Makmur International Tbk (DNET). Perusahaan telah menyelesaikan setoran modal kepada FAST sebesar Rp 40 miliar melalui Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD). 

PMTHMETD telah dilakukan oleh FAST dengan menerbitkan sebanya-banyaknya 533 juta saham baru dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 150 per saham yang nilainya secara telah mencapai Rp 80 miliar.

Usai aksi korporasi tersebut, Direktur Fast Food Indonesia, Wahyudi Martono, menyampaikan bahwa Jagonya Ayam Indonesia ditargetkan dapat beroperasi pada akhir 2026. Adapun anak usaha KFC Indonesia itu tengah membangun integrasi peternakan ayam di Banyuwangi.

Sementara itu, FAST membukukan rugi sebesar Rp 138,75 miliar selama semester 1 2025. Angka tersebut turun 60,2% dari laba bersih FAST tahun sebelumnya yakni, Rp 348,83 miliar.

Adapun FAST mencatatkan pendapatan sebesar Rp 2,40 triliun. Angka ini turun 3,12% ketimbang 2024 yang sebesar Rp 2,48 triliun.

Keempat saham tersebut disuspensi oleh BEI karena terjadi peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada masing-masing emiten. Kapitalisasi pasar emiten Haji Isam juga bernilai jumbo. PGUN mencatatkan kapitalisasi market sebesar Rp 105 triliun, JARR sebesar Rp 39 triliun, TEBE sebesar Rp 4 triliun dan FAST sebesar Rp 3 triliun.

Profil Haji Isam, Taipan Tanah Air yang Dapat Tanda Kehormatan dari Prabowo

Haji Isam dikenal sebagai pengusaha asal Sulawesi Selatan yang merantau ke Kalimantan Selatan. Ia memulai karier sebagai sopir angkutan kayu dan tukang ojek, sebelum merambah ke sektor perkebunan, pertambangan dan transportasi. 

Kini, ia menjadi pemilik Jhonlin Group, konglomerasi yang menguasai bisnis batu bara, biodiesel dan jasa logistik terintegrasi di Kalimantan Setelah lulus SMA pada 1996, Haji Isam tidak melanjutkan kuliah karena keterbatasan biaya. Ia bekerja sebagai sopir truk kayu selama tiga tahun hingga akhirnya belajar bisnis tambang batu bara dari pengusaha lokal. 

Pada 2003, ia mendirikan PT Jhonlin Baratama yang menjadi cikal bakal kerajaan bisnisnya. Selain dikenal sebagai pengusaha, Haji Isam juga sempat aktif di dunia politik. Ia pernah menjabat sebagai Wakil Bendahara Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019, serta terlibat di Partai Amanat Nasional (PAN). 

Baru-baru ini, Haji Isam mendapat tanda kehormatan dari Presiden Prabowo Subianto pada 25 Agustus 2025. Ia dianugerahi Bintang Mahaputera Utama di Istana Negara, bersama 140 tokoh lainnya, dalam rangka peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI. Penghargaan tersebut diberikan karena dinilai berjasa mendorong pertumbuhan ekonomi dan membuka lapangan kerja.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Karunia Putri

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...