Manuver CDIA Perkuat Cengraman di Bisnis Angkutan Laut Lewat Kendali Anak Usaha

Karunia Putri
6 Oktober 2025, 08:49
CDIA,
PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA)
PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) mencatatkan laba bersih mencapai US$ 67,84 juta atau setara dengan Rp 1,10 triliun, naik 330,18% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu, PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) memperkuat cengkraman atas dua anak usahanya di sektor pelayaran, yakni PT Chandra Shipping International (CSI) dan PT Marina Indah Maritim (MIM). Langkah ini dilakukan melalui penambahan kepemilikan saham dengan total nilai mencapai Rp 2,68 triliun.

CDIA semula berstatus perusahaan penanaman modal asing (PMA) dengan kepemilikan 49% di CSI dan MIM. Karena sektor angkutan laut membatasi kepemilikan asing, CDIA menggandeng PT Buana Primatama Niaga (BPN), perusahaan penanaman modal dalam negeri (PMDN) untuk memegang 51% saham di kedua entitas tersebut.

Seiring dengan ekspansi bisnis logistik yang dijalankan CSI dan MIM, kedua perusahaan memerlukan tambahan modal dari para pemegang saham. Setelah status CDIA berubah menjadi PMDN, perseroan memutuskan untuk mengambil alih kepemilikan saham CSI dan MIM dari BPN.

CDIA merupakan entitas bisnis Prajogo yang baru melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Juli lalu. Sekitar 60% sahamnya dimiliki oleh PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), yang berada di bawah kendali Prajogo Pangestu sebagai pengendali utama TPIA.

Berdasarkan keterbukaan informasi perseroan kepada BEI, transaksi pengambilalihan saham tersebut dilaksanakan dalam empat tahap pada 1 Oktober 2025. Pertama, pemberian pinjaman kepada BPN maksimal Rp 1 triliun dengan bunga JIBOR 3 bulan + 1,75%, dibayarkan setiap Maret, Juni, September dan Desember dengan jatuh tempo hingga 31 Desember 2032.

Kedua, penerbitan saham baru oleh CSI sebanyak 18.138.724 saham, yang diambil bagian oleh CDIA dan BPN dengan total nilai Rp 2,72 triliun. Ketiga, penerbitan saham baru oleh MIM sebanyak 18.027.795 saham, dengan nilai Rp 1,80 triliun.

Keempat, pengambilalihan saham CSI dan MIM milik BPN oleh CDIA dan PT Chandra Shipping Pacific (CSP) dengan nilai Rp 2,68 triliun. Usai aksi tersebut, CDIA kini menggenggam sebanyak 99,99% saham CSI dan MIM.

“Dengan terlaksananya transaksi tahap IV, PT BPN melakukan pelunasan pinjaman kepada perseroan sebagaimana dimaksud dalam transaksi tahap I. Dengan demikian, seluruh kewajiban PT BPN telah lunas,” tulis manajemen CDIA dalam keterbukaan informasi BEI, dikutip Senin (6/10).

Selain itu, CDIA juga menyalurkan pinjaman Rp 11 miliar kepada PT Redeco Petrolin Utama (RPU) dengan bunga 8,1% per tahun, dibayarkan setiap tanggal 24 dengan tenor 36 bulan sejak 1 Oktober 2025 dan opsi perpanjangan.

Fasilitas ini diberikan untuk mendukung kegiatan operasional dan pembiayaan proyek-proyek RPU yang bergerak di sektor terminal dan penyimpanan produk minyak serta bahan kimia. Manajemen menyebut, fasilitas tersebut memberikan fleksibilitas pembiayaan yang lebih besar dibandingkan skema konvensional.

Kinerja CDIA Sepanjang Semester Pertama 2025

CDIA mencatatkan kinerja moncer pada semester I 2025. Berdasarkan laporan keuangan, perusahaan membukukan laba bersih mencapai US$ 67,84 juta atau setara dengan Rp 1,10 triliun, naik 330,18% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Kenaikan laba ini terutama didorong oleh naiknya pendapatan perusahaan dari US$ 47,11 juta menjadi US$ 66,87 juta. Hampir seluruh segmen pendapatan CDIA mengalami kenaikan sepanjang paruh pertama tahun ini.

Pendapatan dari segmen penjualan daya listrik dan jasa kelistrikan lainnya naik dari US$ 39,47 juta menjadi US$ 44,01 juta, jasa sewa kapal naik dari US$ 86,92 ribu menjadi US$ 14,95 juta.  dan sewa tangki dan dermaga  dari US$ 1,95 juta menjadi US$ 2,76 juta. Di sisi lain, penjualan bahan bakar sebesar turun dari US$ 5,59 juta menjadi US$ 5,04 juta.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Karunia Putri
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...