Manuver Unilever (UNVR) Usai Divestasi Bisnis Es Krim Rampung Akhir 2025
PT Unilver Indonesia Tbk (UNVR) menargetkan upaya untuk melepas atau men-divestasi bisnis es krim rampung pada akhir 2025. Presiden Direktur Unilever Indonesia Benjie Yap menjelaskan, pemisahan bisnis es krim merupakan langkah strategis perusahaan agar lebih fokus pada portofolio bisnis dan memberikan fleksibilitas lebih besar bagi perusahaan secara keseluruhan.
Setelah pemisahan bisnis ini, menurut dia, Unilever Indonesia akan fokus pada prioritas strategis untuk mencapai ambisi jangka panjang perusahaan.
“Langkah-langkah ini bukan hanya tentang menutup tahun dengan kuat, tetapi juga tentang menyiapkan landasan untuk kinerja yang berkelanjutan dan penciptaan nilai seiring kami memasuki 2026 dan seterusnya,” kata Benjie dalam paparan publik secara virtual, Kamis (23/10).
Unilever Indonesia sebelumnya telah menandatangani kontrak penjualan bisnis es krimnya kepada PT The Magnum Ice Cream Indonesia senilai Rp 7 triliun pada 22 November 2024. UNVR menjelaskan, penjualan bisnis es krim tersebut merupakan bagian dari strategi global Unilever Plc.
Nilai transaksi ini (tidak termasuk PPN) mencakup nilai pasar aset tetap sebesar Rp 2,55 triliun, nilai buku bersih per September 2024 sebesar Rp 1,99 triliun, dan nilai persediaan per September 2024 sebesar Rp 172,8 miliar.
Laba Naik 10,8% hingga Kuartal III 2025
Unilever membukukan kinerja yang positif hingga kuartal III 2025. Laba bersih perseroan mencapai Rp 3,33 triliun, naik 10,8% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Laba perusahaan berhasil tumbuh dua digit meski pendapatan bersih naik tipis.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, pendapatan bersih Unilever Indonesia juga naik 0,7% yoy menjadi Rp 27,61 triliun dari periode yang sama sebelumnya Rp 27,41 triliun. Penjualan UNVR terutama berasal dari dalam negeri berkontribusi Rp 26,78 triliun dan ekspor sebesar Rp 827,38 miliar sepanjang Januari–September 2025.
Benjie Yap mengatakan perusahaan sejak awal tahun telah berkomitmen untuk memulihkan pertumbuhan pada paruh kedua 2025 dan kini melihat hasilnya. Ia menegaskan kinerja ini didukung oleh fondasi bisnis yang lebih kuat, eksekusi strategi yang lebih efektif, serta kolaborasi tim dalam menghadapi tantangan operasional.
Ia juga menilai pencapaian ini menunjukkan bahwa Unilever berada di jalur yang tepat menuju pertumbuhan yang bertanggung jawab, menguntungkan, dan berkelanjutan di tengah dinamika pasar yang terus berubah.
“Hasil kinerja kuartal ketiga kami menjadi langkah nyata dalam perjalanan pemulihan bisnis kami dan mulai melihat dampak positif dari perubahan struktural dan langkah disiplin yang telah kami ambil selama setahun terakhir,” kata Benjie.
Harga saham UNVR naik 7,25% ke level Rp 2.250 pada perdagangan sesi I hari ini. Harga sahamnya naik hampir 30% dalam sebulan terakhir atau 17,77% sepanjang tahun ini.
