Emiten Rokok Sampoerna (HMSP) Beli Patriot Bond Danantara Rp 500 M

Nur Hana Putri Nabila
23 Oktober 2025, 16:28
sampoerna, hm sampoerna, HMSP, patriot bond, danantara
Donang Wahyu|KATADATA
Ilustrasi.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Emiten industri rokok PT H.M Sampoerna Tbk (HMSP) memborong surat utang PT Danantara Investment Management (Danantara) Tahun 2025 Tahap I (SUJP) senilai Rp 500 miliar. Surat utang jangka panjang ini  ditawarkan secara bertahap tanpa melalui penawaran umum dengan bunga 2% per tahun.

Sekretaris Perusahaan HMSP, Andy Revianto mengatakan, investasi tersebut terdiri dari SUJP Seri A senilai Rp 250 miliar dengan bunga 2% per tahun dan jatuh tempo pada 22 Oktober 2030.  HMSP juga memborong SUJP Seri B senilai Rp 250 miliar dengan bunga 2% per tahun dan jatuh tempo pada 21 Oktober 2032.

Adapun total nilai investasi itu mencapai Rp 500 miliar atau sekitar 1,76% dari ekuitas perseroan berdasarkan laporan keuangan yang telah diaudit per 31 Desember 2024. Andy menegaskan bahwa investasi ini tidak memiliki dampak material terhadap kondisi keuangan maupun kelangsungan usaha HMSP.

“Partisipasi ini mencerminkan komitmen perseroan dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan program pemerintah dalam pengelolaan lingkungan,” kata Andy dalam keterbukaan informasi BEI, Kamis (23/10). 

Investasi ini dilakukan di tengah lesunya kinerja emiten rokok ini. Laba bersih HMSP pada semester I 2025 anjlok 35,8% secara tahunan menjadi Rp 2,12 triliun. Anjloknya laba perseroan antara lain disebabkan oleh kinerja penjualan bersih yang turun 4,6% menjadi Rp 55,17 triliun dari sebelumnya Rp 57,81 triliun. 

Patriot Bond Danantara 

Konglomerat Pemilik Grup Mayapada, Dato Sri Tahir sebelumnya juga telah memastikan ikut serta dalam pembelian obligasi partiorik atau Patriot Bond yang diluncurkan Danantara.

"Benar, kita patut dan harus mendukung program pemerintah. Pada akhirnya akan membawa kesejahteraan kepada rakyat," ujar Tahir saat dikonfirmasi Katadata.co.id melalui pesan singkat, Selasa (30/9). 

Chief Investment Officer (CIO)  Danantara Pandu Sjahrir sebelumnya menyebut sejumlah taipan terkaya Indonesia telah berkomitmen untuk membeli Patriot Bond dengan komitmen mencapai Rp 50 triliun atau sekitar US$ 3 miliar.

“Mereka melihat ini sebagai cara yang signifikan untuk berkontribusi bagi negara. Mereka sangat antusias dengan proyek ini karena dapat dijalankan secara profesional dalam skala yang sangat besar,” ujar Pandu dikutip dari Bloomberg, awal bulan ini.

Pandu menjelaskan, dana hasil penerbitan obligasi tersebut, antara lain akan digunakan untuk membiayai lebih dari 30 proyek pengolahan sampah menjadi energi listrik (PSEL) atau waste to energy (WtE) di berbagai wilayah Indonesia.

Danantara kini telah mengidentifikasi 33 titik di berbagai wilayah di Indonesia yang akan digunakan sebagai tempat pembangunan PSEL. Adapun investasi untuk setiap titik lokasi mencapai Rp 2–3 triliun, termasuk untuk infrastruktur pendukung.

Adapun pembiayaan proyek PSEL ini tidak hanya bersumber dari Danantara saja. Nantinya, holding perusahaan milik negara ini akan menggelar tender secara terbuka, baik dari swasta, pihak asing, pemerintah maupun BUMD untuk memilih mitra untuk proyek tersebut. Pemilihan mitra akan dilakukan setelah lokasi pembangunan PSEL rampung dan siap dijalankan.

Managing Director Investment Danantara Stefanus Ade Hadiwidjaja mengatakan, proyek PSEL merupakan kolaborasi antara Danantara, pemerintah daerah, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Melalui proyek tersebut, sampah akan diolah menjadi energi terbarukan berupa listrik yang akan dibeli oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

“Salah satu peran Danantara adalah memilih mitra dan teknologi yang tepat, lalu berinvestasi bersama-sama membangun PSEL ini,” kata Stefanus, akhir bulan lalu. 

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...