13 Perusahaan Antre IPO Jelang Akhir Tahun, Ada 5 Emiten Jumbo
Sejumlah calon emiten mengantre untuk mencatatkan perdana sahamnya atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia menjelang akhir tahun. Tak hanya itu, terdapat lima perusahaan dengan aset berskala besar atau jumbo.
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), I Gede Nyoman Yetna, mengungkapkan hingga 23 Oktober 2025, terdapat 13 perusahaan yang masuk dalam pipeline pencatatan saham atau IPO di BEI.
Secara rinci, perusahaan yang masuk dalam pipeline tersebut terdiri atas dua perusahaan dengan aset skala kecil, enam perusahaan dengan aset skala menengah, dan lima perusahaan aset skala besar. Selain itu, terdapat satu perusahaan yang sedang berada dalam pipeline right issue.
“Dan 23 emisi obligasi yang berasal dari 18 perusahaan,” kata Nyoman dalam keterangannya, dikutip Senin (27/10).
Dari seluruh perusahaan dalam pipeline IPO, Nyomen mengaku hanya dua perusahaan yang menggunakan laporan keuangan per Juli 2025, ementara sisanya menggunakan laporan keuangan semester pertama 2025.
Ia menyebut mayoritas calon emiten tersebut diperkirakan akan melaksanakan pencatatan sahamnya pada 2025. Hal itu selama tidak terdapat kendala dalam proses penawaran umum dan pencatatan yang dievaluasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan BEI. Namun hingga saat ini, ia mengatakan belum ada calon emiten yang menggunakan laporan keuangan per September 2025.
Selain itu, BEI juga terus melakukan evaluasi menyeluruh terhadap calon perusahaan tercatat. Tidak hanya dari sisi pemenuhan persyaratan formal pencatatan, tetapi juga dari sisi kinerja dan kualitas perusahaan secara komprehensif.
Langkah ini demi memastikan perusahaan yang melantai di bursa mempunyai fundamental yang baik, dan diharapkan seluruh perusahaan dalam pipeline dapat memenuhi standar tersebut sebelum resmi tercatat di BEI.
“Sehingga dapat memenuhi ekspektasi para pemangku kepentingan dan meramaikan pencatatan perdana saham pada sisa akhir tahun 2025 ini,” ucap Nyoman.
Emiten Logistik Pelayaran Jaya (PJHB) IPO
Baru-baru ini, terdapat satu emiten yang muncul dalam laman e-ipo. Emiten transportasi dan logistik PT Pelayaran Jaya Hidup Baru Tbk dengan kode ticker PJHB dijadwalkan akan melantai di BEI pada 5 November 2025 mendatang. Adapun yang menjadi pelaksana emisi efek yakni PT Pilarmas Investindo Sekuritas.
PJAB merupakan perusahaan yang bergerak di bidang angkutan laut perairan pelabuhan dalam negeri untuk barang berupa alat berat dan kontainer. PJHB menggunakan kapal jenis Landing Craft Tank (LCT) serta menyediakan jasa pengangkutan alat berat sejak tahun 2008.
Dalam gelaran IPO, PJHB bakal berencana melepas maksimal 480 juta saham baru atau setara dengan 25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Setiap saham memiliki nilai nominal Rp 50 dengan harga penawaran di rentang antara Rp 310 hingga Rp 330 per saham.
Dari aksi ini, perusahaan berpotensi meraup dana hingga Rp 158,4 miliar. Bersamaan dengan IPO, perusahaan juga akan menerbitkan maksimal 240 juta Waran Seri I, atau sekitar 16,67% dari total saham disetor penuh.
Waran ini diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi investor baru yang tercatat pada tanggal penjatahan. Setiap dua saham baru yang diperoleh investor akan memberikan satu Waran Seri I, yang dapat digunakan untuk membeli satu saham baru dengan harga pelaksanaan Rp 330 per saham. Waran Seri I dilaksanakan mulai 4 Mei 2026 hingga 4 November 2026, dengan total mencapai Rp 79,2 miliar.
