Rukun Raharja (RAJA) Buka Opsi Gandeng CDIA–KRAS dalam Proyek LNG di Banten
Emiten terafiliasi Happy Hapsoro, PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) bersama mitra tengah melakukan studi kelayakan untuk membangun liquefied natural gas (LNG) di Banten. Perusahaan juga tak menutup kemungkinan bakal bekerja sama dengan perusahaan konglomerat Prajogo Pangestu PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) hingga PT Krakatau Steel Tbk (KRAS).
"Tentu kami tidak mungkin lepas dari ekosistem yang ada di sana, karena Chanda Asri dan Krakatau Steel adalah pasar daripada gas, dan saat ini mereka sudah menjadi konsumen kami juga,” ujar Direktur Utama Rukun Raharja, Djauhar Maulidi, dalam paparan publik secara virtual, Senin (27/10).
Sejauh ini, menurut dia, kemitraan RAJA sejauh ini sebagai pemasok gas ke kedua perusahaan tersebut dan dipastikan akan berlanjut. Adapun RAJA saat ini tengah memfinalisasi lingkup investasi serta skema komersial dan proses perizinan proyek LNG tersebut.
Direktur RAJA Ogi Rulino menjelaskan bahwa proyek LNG merupakan proyek jangka panjang sehingga perusahaan perlu mencari mitra atau off-taker yang memiliki permintaan gas secara stabil.
Ia menyebut fokus kerja sama akan tetap diarahkan kepada sektor industri, mengingat industri merupakan konsumen terbesar dalam penggunaan gas.
“Jadi kedepannya tentu akan kami lihat peluang apakah mereka sebagai off-taker yang menjadi konsumen dari perusahaan yang kami dirikan atau akan menjadi bagian dari grup kami sendiri,” kata Ogi dalam kesempatan yang sama.
Adapun saat ini, CDIA melalui anak perusahaan memiliki 4 (empat) pilar bisnis utama yaitu pilar energi, pilar logistik, pilar kepelabuhan dan penyimpanan, hingga pilar air. Lini bisnis yang disasar bekerja sama dengan entitas induk dan perusahaan di lingkup Barito Group.
Melalui anak usaha PT Krakatau Chandra Energi (KCE), CDIA menyediakan suplai listrik di kawasan industri Krakatau (KIK) Cilegon, Banten, dengan jaringan pelanggan yang mencakup industri, rumah tangga, hingga instansi pemerintah. KCE mengoperasikan berbagai fasilitas pembangkit termasuk PLTGU 120 MW, PLTS 2,2 MWp, dan jaringan distribusi tegangan menengah hingga rendah.
Bersama Krakatau Posco, KCE juga mengelola PLTGU 200 MW yang memanfaatkan off gas sebagai sumber energi. Selain itu, KCE aktif dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik melalui penyediaan SPKLU di beberapa lokasi strategis.
Di sektor logistik, anak usaha CDIA seperti PT Chandra Shipping International (CSI) dan PT Marina Indah Maritim mengoperasikan tujuh kapal khusus untuk pengangkutan bahan kimia dan gas, sementara mitra entitas asosiasi SBL mengelola logistik darat dengan 155 unit armada truk yang melayani pengangkutan, pergudangan, hingga ekspor-impor.
Demi mendukung kelancaran distribusi, anak usaha PT Redeco Petrolin Utama menyediakan layanan pelabuhan dan penyimpanan, seperti dermaga berkapasitas hingga 35.000 DWT dan 72 tangki penyimpanan dengan total volume 130.000 m³. RPU juga menyediakan layanan pemesanan dan pengambilan produk secara digital untuk meningkatkan efisiensi logistik pelanggan.
Di sektor air, CDIA melalui PT Krakatau Tirta Industri memasok dan mengelola air bersih di Cilegon dan Gresik dengan total kapasitas pengolahan lebih dari 3.400 liter per detik. KTI juga terus mengembangkan fasilitas air demin, daur ulang, dan pengolahan limbah menggunakan teknologi mutakhir seperti membran, ultrafiltrasi, dan biological treatment untuk mendukung kebutuhan industri dan masyarakat.
