Dua Tahun Sepi IPO BUMN, Perusahaan Apa Saja yang Potensial?

Nur Hana Putri Nabila
30 Oktober 2025, 13:00
BUMN, IPO BUMN
Katadata/Fauza Syahputra
Ilustrasi.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat,  tidak ada perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun anak usahanya yang melaksanakan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) di pasar modal dalam dua tahun terakhir. Padahal, Direktur Utama BEI Iman Rachman menilai sejumlah perusahaan pelat merah memiliki potensi besar untuk melaksanakan IPO.

Ia juga menyebut langkah IPO menjadi salah satu cara untuk memperbesar kapitalisasi pasar di bursa saham. Apalagi, masuknya perusahaan dengan nilai kapitalisasi besar ke lantai bursa dinilai dapat memenuhi kebutuhan suplai di pasar modal dan memperkuat struktur pasar.

“Jadi kami masih lihat banyak potensi atas perusahaan-perusahaan BUMN untuk listing di Bursa Efek Indonesia,” ujar Iman dalam konferensi pers RUPSLB secara virtual, Rabu (29/10).

Adapun beberapa nama besar seperti PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum, PT Pertamina Hulu Energi (PHE), dan PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) disebut-sebut punya rencana untuk melantai di BEI.

Rencana IPO Inalum

Anggota Mining Industry Indonesia (MIND ID),  PT Indonesia Asahan Aluminium atau Inalum memutuskan untuk menunda rencana penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO). MIND ID sebelumnya sempat berencana untuk mencatatkan saham Inalum pada 2026. 

Direktur Utama Inalum Melati Sarnita menjelaskan, keputusan tersebut diambil karena perusahaan perlu melakukan diskusi terlebih dahulu bersama Danantara, yang kini membawahi MIND ID. Adapun rencana IPO ini sempat diagendakan sebelum Inalum resmi berada di bawah Danantara. 

“Saat ini, kami berdiskusi dulu. Kami agendakan IPO itu sebelum ada Danantara. Jadi, kami [sekarang perlu] diskusi dengan Danantara. Danantara akan masuk ke dalam beberapa proyek,” ujar Melati dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI, Senin (29/9). 

Menurut Melati, bentuk keterlibatan Danantara masih dalam pembahasan, baik melalui skema investasi langsung, dukungan perbankan maupun opsi pendanaan lainnya. Meski IPO ditunda, Inalum tetap menggenjot sejumlah inisiatif untuk memperkuat kinerja hingga akhir tahun. 

Salah satunya adalah penyelesaian professional acceptance certificate atau sertifikat penyelesaian proyek untuk proyek smelter grade alumina refinery (SGAR) fase I di Mempawah, Kalimantan Barat dengan kapasitas 1 juta ton per tahun.

Rencana IPO Pertamina Hulu Energi (PHE)

PT Pertamina Hulu Energi sebelumnya berencana melantai di Bursa Efek Indonesia pada 2023. Namun,  kelanjutan aksi korporasi ini akan ditentukan oleh pemerintah. Apalagi rencana tersebut ditunda oleh Kementerian BUMN karena harga minyak bumi dunia yang belum pulih sejak anjlok dari atas US$ 100 per barel pada 2022. 

"Kami masih menunggu arahan dari pemerintah terkait IPO Pertamina Hulu Energi. Saat ini pemerintah fokus pada peningkatan produksi, jadi kami ke sana dulu," kata VP Corporate Communication Fadjar Djoko Santoso di Bali, pada Februari 2025 lalu.

Menanggapi isu mengenai rencana IPO, Corporate Secretary PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Hermansyah Y. Nasroen menyampaikan bahwa hingga saat ini pihaknya belum memiliki rencana untuk melanjutkan proses penawaran saham perdana tersebut.

“Rencana IPO sementara ini belum ada rencana untuk dilanjutkan,” kata Hermansyah kepada Katadata.co.id, September 2025 lalu.

IPO Pupuk Kaltim

Anak perusahaan PT Pupuk Indonesia, yakni PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) atau Pupuk Kaltim sempat menguraikan rencana perusahaan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). 

Aksi korporasi ini merupakan salah strategi bisnis yang sudah disiapkan perusahaan.  Vice Presiden Komunikasi Korporat Pupuk Kaltim, Anggono Wijaya, mengatakan secara teknis perusahaan sudah siap untuk menggelar IPO. Meski begitu, ia mengatakan sebagai perusahaan pelat merah, Pupuk Kaltim tak bisa begitu saja menggelar IPO.  

Anggono menjelaskan, keputusan final masih menunggu arahan dari Kementerian BUMN dan pemegang saham, termasuk holding. Menurut Anggono hingga saat ini belum ada instruksi lebih lanjut dari pemegang saham.  

“InsyaAllah sudah siap. Anytime diminta (IPO), kami sudah mempersiapkan, sih, lihat aja nanti, ya,” kata Anggono ketika ditemui di Jakarta Sabtu (22/2).

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...