Beda Arah Laba Dua Raksasa Menara Telekomunikasi TBIG dan TOWR, Apa Sebabnya?

Karunia Putri
30 Oktober 2025, 18:31
Menara
ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/bar
Foto udara teknisi PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) melakukan perawatan menara atau tower telekomunikasi usai gelaran MotoGP di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, NTB, Kamis  (9/10/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Dua perusahaan penyedia infrastruktur telekomunikasi, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) telah melaporkan kinerja keuangan hingga akhir September tahun ini. Meski memiliki bidang usaha yang sama, kedua emiten ini mencatatkan kinerja keuangan yang kontras. 

Emiten Grup Djarum PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) membukukan laba bersih sebesar Rp 2,55 triliun hingga periode akhir September 2025. Jumlah tersebut meningkat 4,50% dibandingkan dengan laba bersih perseroan pada periode yang sama tahun 2024 yakni sebesar Rp 2,44 triliun.

Naiknya laba perseroan disokong oleh tumbuhnya pendapatan perusahaan raksasa menara ini menjadi Rp 9,68 triliun dari Rp 9,44 triliun secara tahunan atau year on year (yoy). 

Pendapatan TOWR berasal dari sejumlah pelanggannya, antara lain dari PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (EXCL) sebesar Rp 3,99 triliun, dari PT Indosat Tbk (ISAT) senilai Rp 3,35 triliun, PT Telekomunikasi Selular atau Telkomsel sebesar Rp 1,12 miliar.

Seiring dengan naiknya pendapatan TOWR, perseroan membukukan beban pokok pendapatan yang menebal menjadi Rp 3,08 triliun dari Rp 2,89 triliun secara tahunan.

Laba Bersih Tower Bersama Infrastructure (TBIG) Turun 5,17%

Sementara itu, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) mencatatkan laba sebesar Rp 1,10 triliun sepanjang sembilan bulan pertama 2025. Nilai tersebut turun tipis 5,17% dibandingkan dengan laba bersih perseroan pada akhir September 2024 yakni Rp 1,16 triliun.

Padahal bisa menilik pendapatan perseroan sepanjang periode Januari - September 2025, TBIG membukukan pendapatan yang naik menjadi Rp 5,16 triliun dari Rp 5,12 triliun. Perseroan mengalami penebalan beban pokok pendapatan dari Rp 1,14 triliun menjadi Rp 1,46 triliun. Tak hanya itu, beban usaha perseroan juga meningkat menjadi Rp 441,11 miliar dari Rp 437,96 miliar.

Dalam laporan juga tertulis perseroan mengalami pembengkakan di beban keuangan, utang bank dan obligasi menjadi Rp 1,44 triliun dari Rp 1,38 triliun secara yoy.

Pundi-pundi rupiah TBIG berasal dari PT Telekomunikasi Selular atau Telkomsel sebesar Rp 1,71 triliun, PT Indosat Tbk (ISAT) sebesar Rp 1,29 triliun, dan PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (EXCL)  sebesar Rp 988,4 miliar. 

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Karunia Putri

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...