Dirut Hermina (HEAL) Borong Saham Rp21,9 Miliar, Intip Rencana Besar di Baliknya

Karunia Putri
3 November 2025, 15:03
PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL)
Medikaloka Hermina (HEAL)
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Direktur Utama PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) Yulisar Khiat terpantau memborong saham HEAL sebanyak 14,83 juta saham. Aksi tersebut dilaksanakan Yulisar pada Senin (27/10). 

Merujuk keterbukaan informasi yang disampaikan perseroan kepada Bursa Efek Indonesia, Yulisar tercatat menambah kepemilikannya terhadap saham HEAL sebanyak 14.835.800 saham dengan nilai transaksi sebesar Rp 1.478 per saham. Dengan begitu, Yulisar telah mengeluarkan kocek sebesar Rp 21,92 miliar.

“Tujuan dari transaksi tersebut adalah untuk investasi dengan status kepemilikan langsung,” kata Yulisar dalam keterbukaan informasi BEI dikutip Senin (3/11).

Dengan melancarkan aksi tersebut, maka kepemilikan saham Yulisar di HEAL bertambah dari 937.889.166 saham atau setara dengan 6,11 % dari total saham beredar menjadi  952.724.966 saham atau kepemilikan sebanyak 6,20%.

Sementara itu, data BEI juga mencatat transaksi penjualan saham oleh Yulisar pada 23 Oktober lalu. Dia menjual sebanyak 177,87 juta saham HEAL sehingga kepemilikannya sempat turun menjadi 911,85 juta lebar dari 1,09 miliar lembar saham HEAL.

Pada perdagangan bursa secara intraday hari ini pukul 14.53 WIB, harga saham HEAL terpantau stagnan di level 1.500. Meski begitu saham sektor kesehatan ini terkoreksi sebesar 7,98% sejak awal tahun.

Rencana Besar HEAL Tambah 3 Rumah Sakit  

Sebelumnya, Yulisar Khiat menjelaskan, perusahaan akan menjalin kemitraan strategis dengan Grup Astra dan Djarum seiring masuknya dua konglomerat tersebut sebagai pemegang saham. Ia berharap kolaborasi dapat menciptakan sinergi agar layanan kesehatan Hermina Hospital Group bisa semakin berkualitas dan efisien.

“Pelayanan kesehatan yang bisa diberikan oleh Hermina Hospital Group kepada partner-partner strategis akan kami prioritaskan dan kami bantu lebih berkualitas dan lebih efisien tentunya,” kata Yulisar dalam Public Expose Live 2025 secara virtual, Rabu (10/9).  

Berdasarkan komposisi pemegang saham, Astra menggenggam saham HEAL sebanyak 1,11 miliar saham atau 7,23%. Sedangkan Grup Djarum menggenggam 3,6% saham HEAL usai melakukan transaksi pembelian saham pada Juni 2025 senilai Rp 1 triliun.

Kepemilikan Grup Djarum dilakukan melalui PT Dwimuria Investama Andalan yang membeli saham hasil buyback. Adapun total saham yang dialihkan mencapai 559.185.300 lembar dengan harga Rp 1.875 per saham.

Lebih lanjut, Yulisar menyampaikan Hermina berencana menambah sekitar tiga rumah sakit yakni dengan membangun dua rumah sakit baru dan mengakuisisi satu rumah sakit. Perusahaan menargetkan dapat memiliki sebanyak 65–70 rumah sakit dengan kapasitas 12–15 ribu tempat tidur hingga 2030. 

Selain ekspansi jaringan, Hermina juga akan memperkuat intensitas layanan, melakukan riset di bidang teknologi kesehatan, serta mulai memenuhi standar hospital base pada 2030.

Ia juga menjelaskan, perkembangan pembangunan rumah sakit di Bali dan Salatiga saat ini berjalan sesuai rencana. Ia mengatakan investasi untuk proyek rumah sakit di Badung, Bali mencapai lebih dari Rp 200 miliar, sedangkan di Salatiga, Jawa Tengah mencapai hampir Rp 200 miliar.  

Yulisar menjelaskan, nilai investasi tersebut mencakup pembelian lahan, konstruksi, hingga kelengkapan fasilitas sampai siap beroperasi. Adapun rumah sakit di Bali, targetnya soft opening pada November 2025, lalu grand opening pada Desember 2025 atau Januari 2026. 

Sementara itu, pembangunan di Salatiga juga dipercepat dengan kemungkinan jadwal soft opening pada November 2025 dan grand opening yang bisa dilakukan lebih awal.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Karunia Putri

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...