Sebelum aksi akuisisi Astra dilakukan, Hermina melakukan aksi pembelian kembali (buyback) saham setidaknya sebanyak sembilan kali dalam kurun 2021-2022
Aksi Hermina membeli kembali saham bisa mempengaruhi jumlah saham yang beredar dan berpotensi berdampak terhadap laba per saham, meski tidak signifikan.
Berdasarkan laporan keuangan, Hermina membukukan pertumbuhan laba sebesar 187% secara tahunan pada Januari-September menjadi Rp 1 triliun dari semula Rp 349 miliar.