Daftar 15 Saham RI di MSCI Small Cap, WIFI, RAJA dan ENRG jadi Penghuni Baru
Morgan Stanley Capital International (MSCI) kembali merilis hasil rebalancing indeks globalnya untuk periode November 2025. Dalam pembaruan kali ini, sejumlah emiten Tanah Air mencatatkan pergeseran penting di kategori MSCI Global Small Cap Indexes.
Dari Indonesia, terdapat beberapa pendatang baru seperti PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI), PT Rukun Raharja Tbk (RAJA), dan PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) yang resmi bergabung ke indeks bergengsi tersebut. Perubahan dalam daftar ini akan berlaku efektif setelah penutupan perdagangan pada 24 November 2025.
Indeks ini menjadi acuan penting bagi investor institusional global yang berfokus pada saham-saham berkapitalisasi menengah dan kecil (small cap). Menurut keterangan resmi MSCI, total ada 207 saham yang ditambahkan dan 224 saham yang dihapus dari indeks small cap global periode ini.
Selain ketiga saham tersebut, emiten lain yang masuk ke indeks MSCI Small Cap adalah PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), serta PT MNC Digital Entertainment Tbk (MSIN). Kenaikan mereka menambah warna pada daftar yang sebelumnya sudah diisi oleh sejumlah perusahaan besar seperti PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), dan PT Bumi Resources Tbk (BUMI).
Namun, tidak semua emiten beruntung. PT Timah Tbk (TINS) yang sebelumnya diumumkan masuk daftar small cap justru batal bergabung. Padahal sebelumnya TINS masuk dalam daftar hasil rebalancing MSCI November 2025.
Dalam laporan terbarunya, MSCI menyatakan TINS diklasifikasikan sebagai bagian dari Ineligible Alert Board karena sempat masuk papan pemantauan khusus atau full call auction (FCA) di Bursa Efek Indonesia. Kondisi itu membuat TINS tidak memenuhi kriteria kelayakan sesuai metodologi MSCI Global Investable Market Indexes.
“Dengan demikian, sekuritas yang disebutkan tidak akan dimasukkan ke dalam indeks MSCI sebagai bagian dari Index Review November 2025,” tulis MSCI dalam keterangan resminya yang dikutip Kamis (6/11).
Adapun penghapusan TINS dari daftar ini terjadi meski status FCA-nya di BEI telah dicabut pada akhir Oktober 2025. Katadata mencoba menghubungi manajemen TINS untuk meminta tanggapan, namun belum ada jawaban hingga berita ini diturunkan.
BRMS Naik Kelas ke Global Standard
Selain pergeseran di small cap, MSCI juga melakukan perubahan di indeks utama atau MSCI Global Standard Indexes. Dua saham asal Indonesia yang masuk adalah PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS). Keduanya menggantikan posisi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) yang dikeluarkan dari indeks global standard.
Masuknya BRMS ke indeks utama sekaligus membuat saham ini keluar dari kategori small cap karena “naik kelas”. Sementara itu, dua emiten lain, PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) dan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ), dikeluarkan dari indeks small cap global.
Daftar Lengkap MSCI Indonesia Small Cap Index Hasil Rebalancing November 2025
- PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)
- PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)
- PT Petrosea Tbk (PTRO)
- PT MD Entertainment Tbk (FILM)
- PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP)
- PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI)
- PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)
- PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO)
- PT Bumi Resources Tbk (BUMI)
- PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG)
- PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG)
- PT Kalbe Farma Tbk (KLBF)
- PT MNC Digital Entertainment Tbk (MSIN)
- PT Rukun Raharja Tbk (RAJA)
- PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI)
MSCI menjadwalkan tinjauan indeks berikutnya pada 10 Februari 2026, dengan tanggal efektif 2 Maret 2026. Rebalancing MSCI menjadi salah satu acuan penting bagi pasar modal global karena mencerminkan perubahan kapitalisasi dan likuiditas saham di berbagai negara, termasuk Indonesia.
