Ramai Kabar IPO Superbank, Ini Kata OJK dan BEI
Bursa Efek Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan buka suara soal ramainya kabar rencana pencatatan saham perdana atau initial public offering (IPO) PT Superbank Indonesia atau Superbank. Bank digital ini dikabarkan bersiap melantai di Bursa Efek Indonesia pada Desember tahun ini.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menyatakan tidak mengetahui informasi terkait IPO Superbank. “Aduh, enggak ngikutin. Jujur aja belum dapat update-nya,” kata Inarno ketika ditemui di acara Media Gathering Bursa Efek Indonesia di Bali, Sabtu (15/11).
Tak hanya itu, mantan komisaris BEI ini juga mengatakan tidak mengetahui informasi persiapan IPO Superbank lewat tangkapan layar yang sedang ramai diperbincangkan investor pasar.
“Belum tahu. Justru saya tahunya dari kamu [wartawan],” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Penilaian Bursa Efek Indonesia I Nyoman Gede Yetna mengatakan, sebagai regulator, ia belum dapat menyampaikan informasi apapun terkait pencatatan saham calon emiten kepada publik, jika informasi tersebut belum layak disampaikan.
“Saya enggak tahu. Jadi kami sebagai regulator tentu belum [dapat] menyampaikan informasi dulu sebelum informasi itu layak untuk disampaikan.” kata dia.
Sebelumnya, berdasarkan informasi yang dihimpun Katadata.co.id, perusahaan yang berada di bawah grup PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) ini dikabarkan tengah bersiap melantai di BEI melalui IPO. Penawaran saham perdana bank digital ini akan bergulir pada pertengahan November hingga akhir tahun. Perusahaan pun telah menunjuk empat perusahaan sekuritas.
Empat sekuritas itu adalah PT Mandiri Sekuritas, PT CLSA Sekuritas Indonesia, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk, dan PT Sucor Sekuritas. Keterlibatan CLSA di balik rencana IPO sebelumnya juga sudah diungkap oleh Stockbit Sekuritas dan akan bertindak sebagai joint global coordinator.
Perusahaan disebut akan melepas sekitar 15% saham dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Adapun harga saham yang ditawarkan tidak lebih dari Rp 1.050. Tak hanya itu, berdasarkan prospektus yang beredar menyebutkan bahwa target yang dihimpun dana sebesar Rp 5,36 triliun.
CEO Sucor Sekuritas Bernadus Wijaya yang dihubungi Katadata.co.id untuk mengkonfirmasi kabar perusahaannya menjadi salah satu penjamin emisi juga masih irit bicara. "Saya tidak bisa mengomentari, tunggu di website e-IPO aja untuk emiten yang akan listing nanti ya," ujar Bernadus saat dihubungi.
Menanggapi kabar ini, Juru Bicara Superbank mengatakan perusahaan tidak dalam posisi memberikan komentar atas rumor atau spekulasi pasar. Manajemen mengatakan fokus perusahaan adalah menjaga kinerja yang kuat melalui solusi keuangan inovatif, pertumbuhan jumlah nasabah.
“Serta kolaborasi dengan ekosistem terpercaya untuk mendorong pertumbuhan inklusif di Indonesia,” ujar manajemen Superbank ketika dihubungi Katadata.co.id, Jumat (7/11).
Ihwal rencana IPO Superbank ini selaras dengan kabar terbaru yang diungkap oleh Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna. Dalam keterangan terbaru ia menyebut terdapat tiga perusahaan lighthouse yang bersiap listing di BEI akhir tahun. 3 emiten itu berasal dari sektor finansial, tambang dan infrastruktur.
Lighthouse company merupakan perusahaan mercusuar yang ditargetkan bursa untuk IPO setiap tahunnya. Perusahaan tersebut memiliki dua karakteristik, yaitu minimum kapitalisasi pasar sebesar Rp 3 triliun dan realisasi free float minimal 15%.
