Bos BTN (BBTN) Ungkap Nasib Pegawai Unit Usaha Syariah Usai BSN Resmi Spin Off

Karunia Putri
18 November 2025, 12:33
BSN BTN
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/nym.
Dirut Bank Syariah Nasional (BSN) Alex Sofjan Noor (kedua kiri) berbincang dengan Dirut BTN Nixon LP Napitupulu (kedua kanan), Wadirut BTN Oni Febriarto Rahardjo (kanan) dan Komisaris Utama BSN Bahrullah Akbar (kiri) pada peresmian nama dan logo Bank Syariah Nasional di Jakarta, Kamis (2/10/2025).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) atau BTN masih memberikan waktu sekitar dua tahun bagi para pegawai eks Unit Usaha Syariah (UUS) nya untuk bekerja di PT Bank Syariah Nasional (BSN) setelah pemisahan atau spin off resmi dilakukan. Adapun pemisahan tersebut disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BTN yang digelar di Menara BTN, Jakarta, Selasa (18/11).

Direktur Utama BTN Nixon L.P. Napitupulu mengatakan para pegawai eks UUS BTN masih menjalani penugasan sementara di BSN untuk memastikan operasional bank syariah tersebut berjalan optimal pada fase awal pasca-spin off. Setelah masa dua tahun berakhir, keputusan mengenai kelanjutan status pegawai akan sepenuhnya berada di tangan BSN.

“Sementara masih penugasan. Nanti kita akan ambil keputusan setelah itu [2 tahun]. Karena hari ini kita ingin dukung BSN itu berhasil dulu,” ujar Nixon seusai RUPSLB di Menara BTN, Jakarta, Senin (18/11).

Nixon menjelaskan dukungan tenaga senior dibutuhkan karena BSN masih berada dalam masa konsolidasi awal. Pegawai existing BTN ditempatkan terlebih dahulu untuk menjaga stabilitas operasional sebelum BSN melakukan rekrutmen pegawai baru.

“Semua hak mereka tidak ada yang berkurang. Kewajiban juga tetap sama. Potensi karier mereka bahkan bisa lebih baik karena ini rumah baru bagi mereka,” kata Nixon. 

Ia menambahkan BTN juga memberikan jaminan bahwa kenaikan gaji pegawai tersebut dalam dua tahun ke depan akan mengikuti pola yang berlaku di induk perusahaan. Setelah masa dua tahun berakhir, kelanjutan hubungan kerja akan disesuaikan dengan kinerja masing-masing pegawai. 

“Kami akan ambil yang memang mau ikut BTN. Kalau tidak mau, tentu tidak bisa kami paksa,” ujarnya.

BTN mencatat terdapat sekitar 60–70 pegawai eks UUS yang kini masih dalam masa penugasan di BSN. Adapun pemisahan unit usaha tersebut dilakukan setelah perseroan mengakuisisi Bank Victoria Syariah dan mengubah nama perusahaan menjadi Bank Syariah Nasional.

Nixon mengatakan, RUPSLB ini merupakan rangkaian terakhir dari proses spin off UUS BTN, sehingga menjadikan BSN sebagai bank umum syariah (BUS) dengan aset terbesar kedua di Indonesia, dengan total aset menembus Rp 70 triliun.

Nixon menyebut, setelah aksi ini BTN akan memberikan modal kepada BSN sebesar Rp 6 triliun. Angka tersebut berkurang dari yang dia sebutkan sebelumnya, yakni Rp 6,5 triliun.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Karunia Putri

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...