Danantara Sebut 95% Dividen BUMN Disumbang 8 Perusahaan, 2026 Potensi Susut

Nur Hana Putri Nabila
20 November 2025, 09:25
Danantara Indonesia
Katadata/Fauza Syahputra
Danantara Indonesia
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Chief Investment Officer (CIO) Danantara Pandu Sjahrir mengatakan sekitar 95% setoran dividen BUMN yang masuk ke negara hanya berasal dari delapan perusahaan. Menurut Pandu, ada 1.060 entitas di bawah Danatara. Namun demikian, dirinya menilai struktur pendapatan dividen BUMN saat ini masih sangat timpang.

"Dari 1.060 perusahaan yang ada di bawah Danantara, 95 persen dividen itu hanya datang dari delapan perusahaan. Kurang dari 1 persen," ujar Pandu dalam acara Antara Business Forum di Jakarta, Rabu (19/11). 

Menurut Pandu, kondisi itu menunjukkan ketergantungan yang sangat tinggi pada segelintir perusahaan pelat merah sebagai penyumbang utama keuntungan. Sedangkan sebanyak 52% perusahaan BUMN, menurut dia, tercatat merugi dan berkontribusi sangat minim terhadap penerimaan negara.

Ketimpangan tersebut menjadi pekerjaan rumah bagi Danantara untuk memperbaiki struktur portofolio BUMN. Karena itu, ia mengatakan restrukturisasi dan konsolidasi dinilai menjadi langkah yang tidak bisa dihindarkan.

Guna menjawab persoalan, Pandu mengatakan Danantara kini mendorong konsolidasi entitas BUMN yang memiliki lini bisnis serupa. Langkah tersebut diyakini dapat meningkatkan efisiensi, memperbaiki tata kelola, hingga menciptakan perusahaan yang lebih besar dan kompetitif di tingkat regional.

"Contohnya, asset management. Kita dari delapan (asset management) akan ubah jadi satu. Itu akan menjadi asset management terbesar di Indonesia dan yang bisa bersaing di skala regional," katanya, menjelaskan. 

Contoh lainnya, Pandu menyoroti sektor kesehatan yang turut menjadi fokus pembenahan Danantara. Banyak rumah sakit milik Pertamina dan BUMN lain yang selama ini beroperasi sendiri-sendiri dan mencatatkan margin laba rendah.

Padahal, lanjutnya, saat ini margin EBITDA rumah sakit BUMN hanya sekitar delapan persen, jauh tertinggal dari standar industri yang mencapai 40%.

"Kita punya Pertamina (yang) punya rumah sakit banyak sekali. Bisnisnya oil and gas, (tapi) kita punya rumah sakit. Itu sekarang kita speed up, kita bikin Danantara Hospital Group yang sebenarnya by number of beds and hospital terbesar di Indonesia," ujar dia.

Melalui contoh konsolidasi di bawah Danantara Hospital Group dan penunjukan manajemen profesional, Pandu mengatakan optimistis margin bisa meningkat signifikan.

Dividen Tahun Buku 2025 Diproyeksi Susut

Sebelumnya Kepala Danantara Indonesua, Rosan P Roeslani mensinyalir dividen perusahaan negara untuk tahun buku 2025 akan susut dari capaian tahun lalu senilai Rp 85,5 triliun. Hal itu terjadi lantaran seluruh perusahaan pelat merah telah diinstruksikan untuk tidak mempercantik laporan keuangan. 

Rosan mengatakan penunjukkan pelaporan keuangan secara riil merupakan bagian dari strategi peningkatan dividen BUMN senilai Rp 165 triliun pada 2029. Menurutnya, Danantara perlu mengetahui kondisi masing-masing BUMN sebelum melakukan evaluasi dan optimalisasi aset. 

"Kami di Danantara ingin menampilkan laporan keuangan yang apa adanya, itu kami sampaikan ke seluruh BUMN. Jadi, dividen tahun ini akan ada koreksi karena langkah ini kami lakukan cukup masif," kata Rosan di Hotel JS Luwansa, Kamis (16/10). 

Rosan mengatakan laporan keuangan BUMN 2025 akan dijadikan dasar untuk mengembangkan nilai setiap perusahaan milik negara hingga 2029. Dengan demikian, Rosan optimistis target deviden pada akhir pemerintahan Presiden Prabowo Subianto senilai Rp 165 triliun dapat terealisasi.  

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengakui telah memberikan instruksi kepada BPI Dnanatara untuk merampingkan jumlah BUMN dari sekitar 1.000 unit menjadi sekitar 200 sampai 240 unit. Selain itu, Kepala Negara meminta Danantara mengelola seluruh perusahaan pelat merah dengan standar yang lebih tinggi.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...