Petrosea (PTRO) Tuntaskan Akuisisi Scan Bilt Rp 134 M, Ini Rencana Besarnya

Nur Hana Putri Nabila
24 November 2025, 10:32
petrosea, PTRO, akuisisi
Instagram/Petrosea
Ilustrasi.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Emiten konglomerat Prajogo Pangestu, PT Petrosea Tbk (PTRO) melalui anak usahanya, Petrosea Services Solutions Ltd., resmi merampungkan akuisisi 60% saham perusahaan Singapura, Scan-Bilt Pte. Ltd. (SBPL).  Nilai transaksi akuisisi tersebut mencapai US$ 8,03 juta atau sekitar Rp 134,20 miliar.

Pengambilalihan ini dilakukan melalui penandatanganan perjanjian jual beli saham dengan pemegang saham SBPL sebelumnya, yakni TCAL Engineering Pte. Ltd.

Presiden Direktur Petrosea  Michael menyampaikan, akuisisi SBPL menjadi langkah penting dalam strategi diversifikasi Petrosea. Langkah ini mencakup penguatan kemampuan multidisiplin di bidang EPC untuk industri pengolahan kimia serta perluasan kehadiran di kawasan Asia Pasifik dan Oceania, terutama di sektor migas. 

Petrosea juga akan mengembangkan SBPL sebagai pusat bisnis untuk mendorong ekspansi perusahaan ke wilayah Asia Pasifik dan Oceania. “Yang mencakup Singapura, Papua Nugini, Australia, dan Indonesia,” ujar Michael dalam keterangan resmi, Senin (24/11). 

Menurut Michael, SBPL memiliki pengalaman panjang dalam konstruksi multidisiplin dan teknik sipil. Perusahaan ini telah memegang berbagai proyek strategis, mulai dari pengolahan migas onshore, pembangunan pabrik kimia, terminal penyimpanan bahan kimia, hingga fasilitas pembangkit listrik.

Di sisi lain, Petrosea menyediakan layanan terintegrasi yang mencakup seluruh rantai nilai dari hulu ke hilir. Layanan tersebut meliputi EPC, pertambangan, EPCI lepas pantai, hingga logistik untuk sektor pertambangan serta minyak dan gas di Asia Tenggara, Papua Nugini, dan Australia.

Melalui anak usaha HBS dan Hafar, perusahaan juga memperluas portofolio ke sektor non-batu bara, dengan menyediakan solusi pertambangan dan konstruksi berkelanjutan untuk mendukung industri emas dan mineral, serta layanan EPCI lepas pantai terintegrasi.

Kinerja Keuangan Petrosea (PTRO)

PTRO mencatatkan laba bersih sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini sebesar US$ 6,93 juta atau sekitar Rp 115,10 miliar hingga kuartal ketiga 2025. Torehan itu terbang hingga 141,9% year on year (yoy) dari periode yang sama sebelumnya US$ 2,86 juta atau Rp 47,58 miliar pada 2024.  

Berdasarkan laporan keuangannya, pendapatan PTRO hingga September 2025 US$ 603,84 juta atau sekitar Rp 10,01 triliun. Angka itu melonjak 18,4% yoy dari periode yang sama sebelumnya sebesar US$ 509,91 juta atau Rp 8,46 triliun pada 2024.  

Secara rinci, pendapatan perusahaan didominasi dari segmen konstruksi dan rekayasa sebesar US$ 271,83 juta, penambangan US$ 267,16 juta, dan jasa sebesar US$ 23,27 juta. Kemudian diikuti EPCI-Minyak Bumi dan Gas Lepas Pantai sebesar US$ 5,86 juta dan lain lain US$ 1,89 juta. Kemudian pendapatan dari penjualan batu bara turun menjadi US$ 33,80 juta dari sebelumnya US$ 45,25 juta. 

Lalu rincian pelanggan dengan transaksi melebihi 10% dari jumlah nilai pendapatan konsolidasian pihak ketiga dari BP Berau Ltd US$ 127,46 juta, PT Kideco Jaya Agung sebesar US$ 80,99 juta, dan PT Freeport Indonesia US$ 52,46 juta.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...