Prospek Merger GOTO - Grab Menguat Setelah Patrick Walujo Mundur dari Kursi CEO

Nur Hana Putri Nabila
25 November 2025, 16:24
GOTO
Meta.ai, Katadata/Desy Setyowati
Grab dan Gojek
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Rencana penggabungan usaha atau merger antara PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dengan Grab kian menguat. Kabar itu kian santer setelah CEO GOTO Patrick Walujo mengundurkan diri dari posisi Direktur Utama PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menjelang Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

Sebagai pengganti, Hans Patuwo dinominasikan untuk menggantikan Patrick. Menguatnya kabar merger makin solid setelah GoTo Gojek Tokopedia dan Grab dikabarkan menawarkan ‘saham emas’ kepada Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau Danantara untuk memperoleh persetujuan atas potensi merger.

Pengamat NEXT Indonesia Center Herry Gunawan menilai bahwa mundurnya Patrick Walujo berpotensi memperlancar rencana merger GOTO–Grab. Menurutnya selama ini Patrick dianggap kurang mendukung rencana aksi penggabungan usaha itu. 

Selain itu, muncul juga permintaan dari pemegang saham agar GOTO segera menggelar RUPS. “Dengan mundurnya Patrick, maka rencana RUPS awal Desember bisa segera dilaksanakan oleh direksi yang dipimpin oleh direktur utama baru,” ucap Herry ketika dihubungi Katadata.co.id, Selasa (25/11). 

Ia juga menyebut penyelenggaraan RUPS menjadi langkah penting lantaran aksi korporasi itu perlu persetujuan pemegang saham. Herry menyatakan peluang terwujudnya merger antara GOTO dan Grab kini semakin terbuka.

“Tentu dengan segala konsekuensinya. Misalnya, adanya potensi pelanggaran terhadap persaingan usaha tidak sehat,” ucapnya. 

Berkaitan dengan rencana merger ini, Senior Market Analis Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta memberikan target harga baru saham GOTO di Rp 76 per saham. Ia juga merekomendasikan investor untuk menambah kepemilikan saham GOTO. 

Menurut Nafan, prospek saham GOTO menguat imbas dinamika perubahan kepemimpinan setelah pengunduran diri Patrick Walujo sebagai Chief  Executive Officer (CEO) yang akan digantikan oleh Hans Patuwo. Nafan mengatakan investor kini menantikan RUPSLB mendatang yang akan menentukan jajaran pimpinan baru perusahaan. 

“Investor perlu melihat langkah strategis yang akan diambil GOTO ke depan. Ini penting untuk memberikan kepastian keberlangsungan usaha, khususnya dalam mewujudkan profitabilitas,” kata Nafan kepada Katadata, Senin (24/11). 

Ia menilai kinerja GOTO berada di jalur pemulihan, meski perseroan masih membukukan rugi bersih. Tren penurunan kerugian dinilai menjadi sinyal positif, ditambah permintaan e-commerce yang tetap kuat. Prospek GOTO juga didukung kondisi makro domestik yang solid serta potensi penurunan biaya pinjaman seiring tren pelonggaran suku bunga pada tahun depan.

“Dengan permintaan e-commerce yang berpotensi meningkat, nilai dan prospek GOTO juga ikut membaik. RUPSLB Desember nanti diharapkan menghasilkan kepemimpinan yang memberikan kepercayaan bagi investor,” ujarnya. 

Dari sisi teknikal, Kiwoom Sekuritas juga merekomendasikan beli (buy) untuk saham GOTO di kisaran Rp 68–70 per saham. Kiwoom memprediksi harga saham GOTO berpotensi menguat menuju Rp 75–80 atau bahkan Rp 87 per saham.

“Goto uji resistance krusial di level 68, jika mampu ditutup di atas angka tersebut, akan membuka potensi penguatan,” demikian penjelasan Kiwoom dalam risetnya.

Desakan Investor Besar 

Gonjang-ganjing terkait posisi CEO GOTO sudah berhembus pada pertengahan bulan ini. Bloomberg sebelumnya mengabarkan bahwa sejumlah investor besar, seperti SoftBank, Provident, dan Peak XV ingin menggulingkan Patrick Walujo demi mempercepat kemungkinan akuisisi GOTO oleh Grab.  

Kelompok pemegang saham tersebut, termasuk beberapa pendiri GOTO, ingin agar dalam RUPSLB pada Desember dilakukan pemungutan suara. Salah satunya terkait pergantian CEO Patrick Walujo. Mereka menilai, selama masa kepemimpinan Patrick, harga saham GOTO turun lebih dari 40%. 

Patrick juga dianggap menentang akuisisi GOTO oleh Grab. Keputusan untuk menggantikan Patrick Walujo, yang baru menjabat sejak 2023, muncul di tengah meningkatnya spekulasi bahwa GOTO dan Grab akan segera melanjutkan negosiasi akuisisi. 

Spekulasi semakin kuat setelah pemerintah mengonfirmasi bahwa tengah berdialog dengan kedua perusahaan tersebut soal peluang kesepakatan merger. Namun, kabar ini sempat dibantah manajemen GOTO melalui keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia. 

“Rencana pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tidak terkait dengan rencana tindakan korporasi apa pun,” kata Direktur GOTO R. A. Koesoemohadiani dalam keterangannya, dikutip Rabu (12/11).

Katadatat.co.id sudah berupaya meminta konfirmasi pada Patrick alasan mundur di tengah menguatnya rencana merger. Namun hingga berita ini dilayangkan belum ada respons yang diterima.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...