Ratu Belanda Maxima Bicara Kesehatan Keuangan: Bahas Utang hingga Dana Pensiun
Ratu Belanda Maxima menekankan pentingnya menjaga kesehatan keuangan atau financial health masyarakat dalam sebuah negara. Salah satu isu pembahasan kesehatan keuangan adalah kapasitas masyarakat dalam mengelola utang.
Hal ini disampaikan dalam National Financial Health Event di Gedung Dhanapala Kementerian Keuangan pada Kamis (27/11).
Ratu Maxima datang ke Indonesia dalam kapasitas sebagai Advokat Khusus Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Kesehatan Keuangan (UNSGSA)
Ia mengatakan, tidak ada angka baku mengenai persentase ideal cicilan terhadap pendapatan bulanan. Namun, ia menyoroti kondisi yang didapatkannya dari diskusinya dengan Direktur Utama BRI beberapa waktu lalu.
“Dari 140 ribu karyawannya, 70% menghabiskan 50% pendapatan mereka hanya untuk membayar utang. Itu berarti hanya sedikit yang tersisa untuk kebutuhan dasar dan menabung. Ini sesuatu yang harus diperhatikan,” ujar Ratu Maxima di Gedung Dhanapala Kemenkeu, Kamis (27/11).
Menurut dia, setiap individu harus menyusun anggaran sesuai kebutuhan masing-masing dan memahami kemampuan finansialnya sebelum mengambil kredit. Ia menjelaskan, persoalan ini bukan hanya menyangkut keputusan pribadi, tapi juga menyangkut kebijakan negara dalam menjaga kualitas hidup warganya.
Pentingnya Dana Pensiun, Asuransi dan Perencanaan Jangka Panjang
Dalam diskusinya bersama Kepala Eksekutif OJK Bidang Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen Friderica Widyasari Dewi, Maxima juga menyoroti pentingnya merencanakan keuangan untuk masa depan sejak dini, termasuk dana pensiun dan asuransi.
Ia memaparkan program pension three days di Belanda, yakni inisiatif selama tiga hari setahun di mana perusahaan berdialog dengan karyawan mengenai dana pensiun dan kebutuhan masa depan mereka.
“Perencanaan jangka panjang itu penting, tapi paling sulit dilakukan. Ketika muda, kita merasa tidak akan tua. Karena itu diperlukan sistem yang membuat orang mau memikirkan masa depan,” katanya.
Kondisi generasi muda di Indonesia yang banyak menjadi generasi sandwich menopang anak sekaligus merawat orang tua menurutnya perlu mendapat perhatian khusus. Tanpa dana darurat, sulit bagi seseorang menyusun perencanaan masa depan karena setiap kejadian tak terduga akan langsung memakan tabungan jangka panjang.
Tiga Langkah Praktis Perbaikan Kesehatan Finansial
Maxima juga mengapresiasi capaian inklusi keuangan Indonesia yang telah mencapai 80%. Namun, ia menilai tantangan berikutnya adalah memastikan bahwa akses tersebut benar-benar diikuti oleh kesehatan finansial masyarakat.
Menanggapi pertanyaan mengenai langkah praktis bagi regulator dan industri keuangan, Maxima menyatakan kesehatan finansial bukan sekadar program sosial atau CSR, tetapi bagian penting dari stabilitas ekonomi nasional.
“Kesehatan finansial bukan sesuatu yang baik untuk dimiliki, tetapi hal yang penting. Ini bukan CSR. Pada akhirnya, bank dan fintech akan lebih sehat jika nasabahnya sehat secara finansial,” ujarnya.
Ia menyebut ada tiga fokus utama yang harus menjadi perhatian regulator dan pelaku industri. Pertama, membantu masyarakat menabung dan berinvestasi jangka panjang. Dia mencontohkan pelaku usaha kecil yang hanya bisa berinvestasi jangka panjang dengan membeli ternak yang sangat berisiko.
Ia menilai masih minimnya produk tabungan dan investasi yang mudah diakses dan relevan dengan kebutuhan masyarakat.
“Bahkan memulai menabung Rp 10 ribu sehari sudah berarti. Sedikit demi sedikit bisa menjadi langkah awal kesehatan finansial,” ujarnya.
Kedua, mengalihkan fokus dari melindungi konsumen ke meningkatkan kesehatan finansial. Menurutnya, seluruh produk keuangan harus dievaluasi melalui pertanyaan apakah produk ini membantu nasabah menjadi lebih sehat secara finansial, atau justru menambah beban?
Ketiga membangun pemahaman bersama dengan sektor keuangan. Menurut dia, kesehatan finansial harus menjadi bagian dari model bisnis, bukan inisiatif tambahan.
“Kesehatan finansial bukan tentang CSR, bukan tentang hal yang bagus, tapi hal yang penting dalam evolusi bisnis mereka,” katanya.
