Merger GOTO-Grab Menguat, Apakah Telkom Akan Lepas Saham GOTO?

Yuliawati
Oleh Yuliawati
2 Desember 2025, 12:34
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom, Arthur Angelo Syailendra dan Direktur Strategic Portfolio Telkom Seno Soemadji dalam pertemuan dengan wartawan, Senin (2/12/2025)
Katadata/Yuliawati
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom, Arthur Angelo Syailendra dan Direktur Strategic Portfolio Telkom Seno Soemadji dalam pertemuan dengan wartawan, Senin (2/12/2025)
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Rencana penggabungan usaha atau merger antara PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dengan Grab kian menguat. Telkom Indonesia (TLKM) berkepentingan karena memiliki saham GOTO melalui Telkomsel.

Investasi Telkom pada GOTO berfluktuasi tergantung harga saham dan mempengaruhi kinerja keuangan. Apakah Telkom akan melepaskan saham GOTO?

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom, Arthur Angelo Syailendra, menjelaskan investasi Telkomsel di GOTO sebesar US$ 450 juta sepenuhnya selesai secara cash flow. "Uangnya sudah keluar semua. Jadi tidak ada risiko pengeluaran kas baru,” kata Angelo, Senin (1/12).

Adapun mengenai keputusan melepaskan saham GOTO belum dibahas oleh direksi Telkom.
"Kami belum memiliki arahan strategis terkait itu dan masih terlalu dini untuk membahasnya," kata Direktur Strategic Portfolio Telkom Seno Soemadji.

Kinerja laba Telkom tertekan akibat penurunan harga saham GOTO ke level Rp 50 per saham pada semester I 2024. Hal ini tercermin dari pertumbuhan laba perusahaan hanya 4,2%.

Berdasarkan laporan keuangan Telkom Indonesia, investasi emiten telekomunikasi BUMN ini pada GOTO menggunakan nilai wajar di pasar saham GOTO sebesar Rp 50 per saham hingga Juni 2024. Dengan jumlah rugi yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar investasi Telkomsel pada GOTO sebesar Rp 854 miliar. Nilai ini disajikan sebagai rugi yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar atas investasi dalam laporan laba rugi konsolidasian perusahaan.

Kabar Merger GOTO - Grab Menguat

Kabar merger GOTO dengan Grab kian menguat setelah CEO GOTO Patrick Walujo mengundurkan diri dari posisi Direktur Utama GOTO menjelang Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Sebagai pengganti, Hans Patuwo dinominasikan untuk menggantikan Patrick.

Menguatnya kabar merger makin solid setelah GoTo Gojek Tokopedia dan Grab dikabarkan menawarkan ‘saham emas’ kepada Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau Danantara untuk memperoleh persetujuan atas potensi merger.

Kepada Danantara Rosan Roeslani menilai rencana perubahan susunan direksi GoTo merupakan sinyal positif terhadap upaya penggabungan usaha atau merger Grab dan Gojek.

“Ini positif. Sinyalnya positif,” ujarnya Rosan sembari memberi isyarat acungan jempol kepada wartawan di Istana Merdeka Jakarta pada Kamis (27/11).

Rosan menekankan, proses merger Grab dan Gojek masih terus berjalan. “Masih berjalan,” kata Rosan.

Sebelumnya, Pengamat NEXT Indonesia Center Herry Gunawan menilai bahwa mundurnya Patrick Walujo berpotensi memperlancar rencana merger GOTO–Grab. Menurutnya selama ini Patrick dianggap kurang mendukung rencana aksi penggabungan usaha itu.

Selain itu, muncul juga permintaan dari pemegang saham agar GOTO segera menggelar RUPS. “Dengan mundurnya Patrick, maka rencana RUPS awal Desember bisa segera dilaksanakan oleh direksi yang dipimpin oleh direktur utama baru,” ucap Herry ketika dihubungi Katadata.co.id, Selasa (25/11).

Ia juga menyebut penyelenggaraan RUPS menjadi langkah penting lantaran aksi korporasi itu perlu persetujuan pemegang saham. Herry menyatakan peluang terwujudnya merger antara GOTO dan Grab kini semakin terbuka.

“Tentu dengan segala konsekuensinya. Misalnya, adanya potensi pelanggaran terhadap persaingan usaha tidak sehat,” ucapnya.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...