Abadi Lestari (RLCO) Resmi IPO Hari Ini: Euforia, Valuasi, dan Prospeknya
PT Abadi Lestari Indonesia Tbk (RLCO) akan resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada hari ini, Senin (8/12). Selama proses penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO), eksportir sarang burung walet ini terpantau mencatatkan kelebihan permintaan atau oversubsribe hingga 948,25 kali, tertinggi sepanjang sejarah.
Berdasarkan poster Samuel Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek, oversubsribe IPO RLCO mendapatkan pemesanan lebih dari 775.000 SID. Samuel Sekuritas Indonesia bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam proses IPO ini.
Sejumlah investor ritel yang diwawancara Katadata.co.id mengaku hanya mendapatkan jatah saham satu lot saat penjatahan efek meski memesan ratusan lot. Salah satunya, Damara (28 tahun). Ia memesan sebanyak 405 lot senilai Rp 6,80 juta, tetapi hanya dapat membeli satu lot saat penjatahan efek rampung.
“Cuma dapat satu lot, enggak kapok sih” ujar Damara ketika dihubungi Katadata.co.id, Jumat (5/12).
Hal serupa juga dialami Raisyah (25) yang turut mendapatkan jatah satu lot saham RLCO. Ia sempat memesan sebanyak 50 lot atau senilai Rp 840 ribu selama periode penawaran umum. Raisa melihat prospek industri sarang burung walet sangat menjanjikan. Saham RLCO lebih sulit diperoleh dibandingkan saat melakukan pemesanan pada IPO emiten-emiten lainnya.
RLCO menawarkan saham di batas tertinggi yakni Rp 168 dalam rentang harga Rp 150–168 per saham. Perseroan melepas 625 juta saham atau 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Dengan demikian, perusahaan berpotensi menghimpun dana segar sekitar Rp 105 miliar.
Masa penawaran awal (book building) dijadwalkan berlangsung pada 24–26 November 2025. Adapun masa penawaran umum perdana diperkirakan pada 2–4 Desember 2025. Penjatahan akan dilakukan 4 Desember, distribusi saham secara elektronik pada 5 Desember dan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia diproyeksikan berlangsung pada 8 Desember 2025.
Prospek dan Valuasi RLCO
RLCO menawarkan harga IPO sebesar Rp 168 per saham yang mencerminkan kapitalisasi pasar sekitar Rp 530 miliar.
Menurut riset Phintraco Sekuritas yang mengacu pada laporan keuangan per 31 Mei 2025, RLCO membukukan Return on Assets (ROA) 3,74%, Return on Equity (ROE) 10,52%, serta Net Profit Margin (NPM) 5,33%. Dari sisi struktur permodalan, Debt to Equity Ratio (DER) berada pada level 1,81 kali.
Dengan harga IPO Rp 168, valuasi RLCO setara dengan Price to Earnings Ratio (PER) 17,73 kali dan Price to Book Value (PBV) 1,86 kali. RLCO dikenal sebagai pemain produk kesehatan dan turunan sarang burung walet dengan pasar ekspor yang kuat di Cina, Amerika Serikat, dan Hong Kong. Phintraco menilai, fundamental perusahaan menjelang IPO cukup solid.
Sementara itu, Samuel Sekuritas Indonesia yang bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi menilai prospek pertumbuhan perusahaan akan ditopang oleh ekspansi produk konsumsi di luar sarang burung walet serta penetrasi pasar ekspor baru. Saat ini, produk barang konsumsi, termasuk minuman siap minum (RTD), siap makan (RTE) dan minuman bubuk menyumbang 88,5% dari total pendapatan.
“Kami memperkirakan ekspansi yang kuat dalam portofolio barang konsumsi RLCO terutama melalui penetrasi pasar Thailand dan Vietnam pada kuartal II 2025. Ke depannya, perusahaan juga berencana untuk menambah pasar AS dan Filipina untuk lebih memperdalam jangkauan ekspornya,” demikian penjelasan Samuel Sekuritas dalam risetnya.
RLCO juga tengah mendiversifikasi produk di luar sarang burung walet premium ke kategori baru seperti kaldu ayam, kolagen, dan produk protein alami dalam beragam format.
“Kami memperkirakan pendapatan RLCO tumbuh dengan CAGR 19,4% pada periode 2024–2027,” katanya.
Pertumbuhan ini terutama didorong peningkatan volume penjualan produk setengah jadi dan ekspansi produk konsumsi ke pasar regional. Dari sisi profitabilitas, laba operasional diproyeksikan tumbuh CAGR 32,1% dalam lima tahun, ditopang pergeseran bauran pendapatan ke segmen barang konsumsi yang memiliki margin lebih tinggi. Ekspansi ke pasar baru juga diperkirakan menambah ruang perbaikan margin.
Dengan proyeksi pertumbuhan dari segmen penjualan, ekspansi dan margin yang menguat, Samuel Sekuritas memandang RLCO dapat mencatat pertumbuhan laba bersih yang solid dengan CAGR 57,5% pada 2024–2027.
