Mandiri Sekuritas Bocorkan Rencana IPO Emiten Super Lighthouse, Kapan Listing?

Nur Hana Putri Nabila
9 Desember 2025, 13:59
Initial Public Offering (IPO) atau penawaran saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI)
vecteezy.com/ecaterina tolicova
Initial Public Offering (IPO) atau penawaran saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

PT Mandiri Sekuritas Indonesia mengungkap bakal membawa super lighthouse company atau perusahaan super mercusuar untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui initial public offering (IPO). Aksi korporasi ini rencananya bakal digelar pada 2026 mendatang.  

“Lebih dari lighthouse mestinya. Ada yang lebih dari lighthouse,” ucap Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Oki Ramadhana, kepada wartawan di Jakarta, Selasa (9/12). 

Adapun lighthouse company merupakan perusahaan mercusuar yang umumnya memiliki dua karakteristik, yaitu minimum kapitalisasi pasar sebesar Rp 3 triliun dan porsi saham publik atau free float minimal 15%. Sedangkan IPO yang akan dibawa Mandiri Sekuritas yakni di atas batas perusahaan mercusuar itu.

Lebih jauh, Oki mengatakan IPO yang akan dibawanya dari berbagai sektor setidaknya empat hingga lima perusahaan. Tak hanya itu ia  menyebut ada dari sektor dari natural resources dan diperkirakan tahun depan bisa IPO dan akan lebih menarik. 

“Tahun depan ada. Insya Allah. Ada beberapa yang kita lagi, apa namanya, kita lagi coba jalani, tapi mungkin baru mulai awal tahun ya,” ucap Oki.

Meski begitu ia menyebut sampai sekarang belum ada perusahaan dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Ia pun belum merinci sektor dan emiten apa saja yang akan dibawa IPO. 

Sebelumnya Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan hingga saat ini terdapat total 13 calon emiten yang antre untuk IPO. Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, mengatakan berdasarkan klasifikasi aset perusahaan yang merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017, terdapat tiga perusahaan dalam pipeline tergolong skala menengah dengan aset antara Rp 50 miliar sampai dengan Rp 250 miliar. 

Lalu terdapat delapan perusahaan aset skala besar atau aset diatas Rp 250 miliar. Sedangkan perusahaan skala kecil atau aset di bawah Rp 50 miliar ada dua dalam pipeline.

"Sampai dengan 05 Desember 2025 telah tercatat 24 Perusahaan yang mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan dana dihimpun Rp 15,21 triliun," tulis Nyoman dalam laporannya, dikutip Selasa (9/12). 

Berikut jumlah emiten yang tengah mengantre IPO berdasarkan sektornya:  

  • 2 perusahaan dari sektor material dasar 
  • 1 perusahaan dari sektor konsumer non siklikal
  • 1 perusahaan dari sektor energi 
  • 5 perusahaan dari sektor finansial 
  • 1 perusahaan dari sektor industri 
  • 1 perusahaan dari sektor teknologi 
  • 2 perusahaan dari sektor transportasi dan logistik

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...