Rights Issue Jumbo INET Rp3,2 T Kantongi Restu OJK, Ada Rencana Mega Ekspansi
PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) telah mengantongi izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melaksanakan Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) I atau rights issue. Perusahaan menargetkan dapat menghimpun dana mencapai Rp 3,2 triliun melalui aksi korporasi ini.
Berdasarkan prospektus perseroan, INET akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 12,8 miliar saham baru biasa dengan nilai nominal Rp 10 per saham dengan harga pelaksanaan Rp 250 per saham.
INET juga akan menerbitkan Waran Seri II secara bersamaan dengan pelaksanaan rights issue. Jumlah waran yang diterbitkan sebanyak-banyaknya 3,2 miliar waran, sesuai dengan jumlah maksimal yang telah disetujui dalam RUPS.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 2.304.000.000 Waran Seri II akan melekat pada saham baru yang diterbitkan dalam PMHMETD I dan diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi pemegang saham yang melaksanakan haknya. Apabila seluruh Waran Seri II tersebut tuntas, perseroan berpotensi memperoleh tambahan dana hingga Rp 691,2 miliar.
Adapun pemegang saham pengendali INET, PT Abadi Kreasi Unggul Nusantara (AKUN) bertindak sebagai pembeli siaga (standby buyer). AKUN siap menyerap sisa saham porsi publik yang tidak diambil bagian, dengan jumlah maksimal mencapai 5.652.377.067 saham.
Berikut jadwal rights issue INET:
- Cum Right HMETD pada Pasar Reguler & Negosiasi: Jumat, 2 Januari 2026
- Ex Right HMETD pada Pasar Reguler & Negosiasi: Senin, 5 Januari 2026
- Cum HMETD pada Pasar Tunai: Selasa, 6 Januari 2026
- Recording Date (HMETD): Selasa, 6 Januari 2026
- Ex HMETD pada Pasar Tunai: Rabu, 7 Januari 2026
- Distribusi HMETD: Rabu, 7 Januari 2026
- Pencatatan HMETD di Bursa: Kamis, 8 Januari 2026
- Awal Perdagangan HMETD: Kamis, 8 Januari 2026
- Akhir Perdagangan HMETD: Kamis, 22 Januari 2026
- Awal Pelaksanaan HMETD: Kamis, 8 Januari 2026
- Akhir Pelaksanaan HMETD: Kamis, 22 Januari 2026
- Awal Penyerahan HMETD: Senin, 12 Januari 2026
- Akhir Penyerahan HMETD: Senin, 26 Januari 2026
- Tanggal Akhir Pembayaran Saham Tambahan: Jumat, 23 Januari 2026
- Tanggal Penjatahan Pemesanan Saham Tambahan: Senin, 26 Januari 2026
- Refund atas Pemesanan Saham Tambahan: Rabu, 28 Januari 2026
- Penyampaian Audit Penjatahan: Senin, 16 Februari 2026
Ekspansi Mega Proyek FTTH & Submarine Cable
Adapun seluruh dana segar hasil rights issue akan digunakan untuk mendukung rencana ekspansi besar-besaran INET di sektor telekomunikasi dan infrastruktur digital.
Rencananya, sekitar Rp 2,8 triliun dana rights issue akan disalurkan melalui entitas anak, PT Garuda Prima Internetindo (GPI), untuk pengembangan jaringan Fiber To The Home (FTTH) berkecepatan tinggi dengan teknologi Wi-Fi 7. Proyek ini ditargetkan untuk melayani hingga 2 juta pelanggan di wilayah strategis Pulau Bali dan Lombok.
Selain itu, sekitar Rp 215,38 miliar akan dialokasikan kepada entitas anak lainnya, PT Pusat Fiber Indonesia (PFI) untuk melunasi biaya Indefeasible Right of Use (IRU) jaringan kabel bawah laut (submarine cable) kepada PT JMP. Lalu sisa dana akan dimanfaatkan sebagai modal kerja Perseroan dan entitas anak.
Langkah itu mencerminkan komitmen manajemen INET dalam memperkuat fondasi bisnis jangka panjang. Perseroan berpeluang meningkatkan daya saing di tengah persaingan industri digital yang semakin ketat di tengah pembangunan infrastruktur telekomunikasi berkecepatan tinggi serta konektivitas kabel laut.
Adapun bagi pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya, kepemilikan saham akan terdilusi hingga maksimal 57,14%.
