BCA Targetkan Dana Kelolaan Nasabah Prioritas Rp 27,5 Triliun

Hari Widowati
5 November 2018, 15:59
Bank BCA
Arief Kamaludin (Katadata)

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menargetkan dana kelolaan nasabah prioritas hingga akhir tahun ini akan meningkat sebesar Rp 1,5 triliun menjadi Rp 27,5 triliun. Strategi yang dilakukan BCA untuk mencapai target tersebut, antara lain dengan menggandeng PT Eastspring Investments Indonesia untuk memasarkan produk reksadana kepada nasabah kaya (wealth management).

Senior Executive Vice President Wealth Management BCA Christine Setyabudhi mengatakan, saat ini porsi terbesar investasi nasabah prioritas ditempatkan di obligasi pemerintah. "Obligasi masih cukup banyak walaupun sudah mulai bergeser ke reksadana," kata Christine, di Jakarta, Senin (5/11).

Dana kelolaan nasabah prioritas BCA di luar produk asuransi saat ini sebesar Rp 26 triliun. "Sampai akhir tahun, kami harapkan bisa mencapai Rp 27,5 triliun," kata Christine.

Minat nasabah prioritas untuk berinvestasi di reksadana semakin meningkat seiring dengan kesadaran masyarakat untuk berinvestasi. "Untuk merealisasikan rencana investasi ini, masyarakat membutuhkan manajer investasi yang dapat mengelola reksadana secara profesional, serta agen penjual sebagai penyedia berbagai pilihan produk reksadana yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan investasi nasabah," kata Wakil Presiden Direktur BCA Eugene Keith Galbraith. Kerja sama ini juga diharapkan mampu menjaga iklim investasi di dalam negeri karena dengan banyaknya produk investasi mampu menahan minat investor untuk mengalihkan investasinya ke luar negeri.

BCA menggandeng Eastspring Investments untuk memasarkan Reksa Dana Eastspring Investments Value Discovery (reksadana saham) dan Reksa Dana Eastspring Investments Yield Discovery (reksadana pendapatan tetap). "Kami berharap dengan kedua reksadana Eastspring tersebut dapat menjadi diversifikasi produk reksadana bagi nasabah BCA dalam memenuhi kebutuhan mereka," kata Presiden Direktur Eastspring Investment Indonesia Alan T Darmawan.

Eastspring Investments merupakan salah satu perusahaan manajer investasi terbesar di Indonesia dengan dana kelolaan Rp 84,18 triliun per September 2018. Perusahaan saat ini memiliki 8 produk reksadana, terdiri atas 2 reksadana saham, 3 reksadana pendapatan tetap, 1 reksadana pasar uang, dan 2 reksadana syariah.

(Baca: Kuartal III 2018, BCA Cetak Laba Bersih Rp 18,5 Triliun)

Pasarkan Sukuk Tabungan 002

Menurut Christine, selain memasarkan 2 reksadana dari Eastspring, perseroan saat ini tengah memasarkan produk Sukuk Tabungan 002 (ST 002) yang memberikan imbalan sebesar 8,3% per tahun ini cukup menarik karena imbal hasilnya lebih tinggi dibandingkan rata-rata bunga deposito. Selama tiga hari setelah masa penawaran dibuka, minat nasabah wealth management BCA untuk membeli sukuk ini juga cukup besar.

"Tahun ini lumayan beruntun, kami tawarkan Saving Bond Retail (SBR) 003, SBR004 lalu ada Obligasi Negara Retail (ORI) 015. Kami melihat (minat investor) untuk ST002 selama tiga hari pertama cukup menarik, angkanya masih dikalkulasi karena bergerak terus," ujar Christine. Sebagai gambaran, BCA memasarkan sekitar 49% dari SBR003 dan SBR004 yang diluncurkan pemerintah beberapa waktu lalu. Adapun untuk penjualan ORI015, kontribusi BCA sekitar Rp 3,3 triliun.

Meski demikian, BCA tidak menetapkan target tertentu untuk pemasaran ST002. "Kami nggak mematok target yang strict. Di cabang mereka tahu kebutuhan nasabah, dalam perjalanannya kami selalu berhasil mendominasi dari sisi distribusi," ujar dia.

Christine optimistis kinerja bisnis pengelolaan dana nasabah prioritas tahun ini akan tumbuh dengan baik karena iklim suku bunga yang terus meningkat. Dengan demikian, instrumen investasi yang ada di pasar pun akan menawarkan imbal hasil yang tinggi sehingga nasabah memiliki banyak pilihan untuk menempatkan dananya.

(Baca: BCA Upayakan Proses Akuisisi Dua Bank Selesai Sebelum Akhir Tahun

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...