Bank Ramai-ramai Mulai Menaikkan Bunga Kredit dan Deposito
Setelah Bank Indonesia mengerek suku bunga acuan BI 7 Days Repo sebanyak tiga kali dalam dua bulan hingga 100 basis poin ke level 5,25 %, kalangan perbankan mulai mengikuti langkah bank sentral tersebut. Selain deposito, bunga kredit pun makin merayap naik.
Deputi Gubernur Senior Mirza Adityaswara mengatakan peningkatan bunga disebabkan oleh penyesuaian pada kebijakan BI tadi. “BI melihat perkembangan ini merupakan adjustment untuk menghadapi gejolak global. BI melakukan penyesuaian suku bunga,” kata Mirza di kantornya, Jakarta, Jumat (27/7).
Menurut Mirza, pada Juli ini bunga deposito rata-rata sebesar 5,71 %. Posisi tersebut naik 15 basis poin dibandingkan rata-rata bunga deposito perbankan sebesar 5,56 %. (Baca: Bunga Acuan Naik 0,5%, Perbankan Evaluasi Bunga Deposito dan Kredit)
Tak hanya deposito, perbankan otomatis mengerek bunga kreditnya. Untuk bunga kredit modal kerja sebesar 12,13 % pada bulan ini. Angka tersebut naik 16 basis poin dibandingkan rata-rata kredit modal kerja pada Juni kemarin sebesar 11,97 %.
Walau industri perbankan mulai menaikkan imbal hasil pinjamannya, Mirza menilai penyesuaian tersebut masih dalam batas wajar. “Ini hal yang baik, kenaikan tidak drastis,” ujarnya.
Meski ada kenaikan, kredit tetap tumbuh. Laproan Harian Bank Umum (LHBU) BI mencatat pertumbuhan kredit hingga 0,12 % pada minggu ketiga Juli 2018. Bila dihitung dari awal tahun hingga pekan ketiga kemarin, kenaikannya 4,65 %. Adapun bila dibandingkan tahun lalu, kredit naik 11,3 %.
Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo memastikan likuiditas saat ini tetap aman. Dengan begitu, perbankan tak perlu menaikkan bunga deposito untuk menarik dana pihak ketiga (DPK), yang biasanya diikuti dengan bunga kredit.
Menurut Perry, kenaikan bunga acuan tidak perlu diikuti bunga perbankan, sebab likuiditas lebih dari cukup. (Lihat pula: Fenomena Deposito Pemda, Ini Tanggapan Kemendagri).
Sebenarnya, gelagat perbankan hendak menaikkan bunga sudah terlihat sejak akhir Mei lalu. Ketika itu mereka mulai mengevaluasi bunga deposito dan kredit. Hal itu menyusul dua kali kenaikan suku bunga acuan BI 7 Days Repo Rate dengan total 0,5% pada Mei 2018. Bank swasta terbesar di Indonesia, Bank Central Asia (BCA), sudah menaikkan bunga depositonya.
Direktur BCA Henry Khoenafi menjelaskan meski bunga deposito naik, namun bunga kredit masih dipertahankan. “Belum ada rencana penyesuaian bunga kredit, sedangkan deposito kami sudah naikkan 0,25%,” kata dia kepada Katadata.co.id, Kamis (31/5).
Sementara itu, Direktur Utama Bank BTN Maryono menilai kenaikan bunga acuan pertama yaitu 0,25% di pertengahan Mei lalu tak berpengaruh besar ke pasar sehingga belum ada penyesuaian. Namun, lantaran adanya kenaikan lanjutan, pihaknya perlu mengkaji lebih lanjut.
“Belum bisa melihat apakah kami akan menaikkan suku bunga dana dan kemudian diikuti dengan kenaikan suku bunga kredit. Saya akan minta pendapat dari ekonom kami, bagaimana perkiraan market di pasar," kata Maryono ketika itu.