Kebutuhan Uang di Sumatera & Kawasan Timur akan Melonjak saat Lebaran
Bank Indonesia (BI) memperkirakan kebutuhan uang tunai selama Ramadan dan Lebaran bakal mencapai Rp 188,2 triliun, naik 15,3% dibandingkan pertumbuhan rata-rata lima tahun terakhir yang sebesar 13,9%. Kebutuhan uang tunai terbesar tetap di Jawa, namun kebutuhan uang tunai di Sumatera Utara dan Nanggroe Aceh Darussalam, serta wilayah timur Indonesia diprediksi meningkat signifikan.
Di Jawa, kebutuhan uang tunai diprediksi mencapai Rp 115,2 triliun. Rinciannya, Jabodetabek sebesar Rp 42,9 triliun atau naik 15,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu; Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta Rp 26,7 triliun atau naik 13,6%; Jawa Timur Rp 26,6 triliun atau naik 11,3%; Jawa Barat dan Banten Rp 19 triliun atau naik 18,8%.
(Baca juga: Lebaran 2018 Diguyur Uang Rp 188,2 Triliun)
Sementara itu, kebutuhan uang tunai di beberapa daerah di luar Jawa diprediksi meningkat signifikan. BI memperkirakan peningkatan tertinggi terjadi di Sumatera Utara dan Nanggroe Aceh Darussalam yaitu 19,3% dibandingkan periode sama tahun lalu menjadi Rp 11,6 triliun.
Peningkatan tinggi juga dialami Sulawesi, Maluku dan Papua yaitu sebesar 18,6% menjadi Rp 14,2 triliun. Kemudian, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, dan Jambi naik 17,6% menjadi Rp 13,7 triliun.
(Baca juga: Sri Mulyani: Pembayaran THR PNS Sudah Mencapai 83,4%)
BI memproyeksikan lonjakan kebutuhan uang tunai tersebut atas dasar beberapa faktor utama. Pertama, pergeseran preferensi perbankan ke pecahan Rp 100 ribu. Kedua, kebijakan penambahan libur dan cuti bersama menjadi 12 hari. Ketiga, kenaikan Tunjangan Hari Raya (THR) bagi PNS dan pensiunan.
Keempat, peningkatan aktivitas ekonomi sehubungan persiapan Pilkada secara serentak di 171 daerah pada 27 Juni 2018. Terakhir, pelunasan jumlah titik distribusi uang berupa kas titipan. Tahun ini, ada 141 kas titipan, lebih banyak dibandingkan 81 kas titipan tahun lalu.
(Baca juga: APBD Tak Cukup, THR PNS Daerah Diberikan secara Bertahap)
Hingga Selasa, 5 Juni 2018 lalu, realisasi penarikan uang tunai (outflow) tercatat sebesar Rp 110 triliun atau telah mencapai 58,4% dari proyeksi kebutuhan uang tunai sepanjang Ramadan dan Lebaran. Sementara itu arus balik uang tunai (inflow) Rp 25 triliun atau 72,7% dari proyeksi yang sebesar Rp 34,3 triliun.