Bank Permata Targetkan Pertumbuhan Kredit 10% Tahun Ini
PT Bank Permata Tbk. mencatat penurunan kredit tahun lalu sebesar 7 persen. Tahun ini bank Grup Astra tersebut menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 10 persen, sesuai arahan Otoritas Jasa Kuangan (OJK).
"Tapi, kalau bisa 15 persen, kami sangat bersyukur sekali," ujar Direktur Utama Bank Permata Ridha Wirakusuma saat ditemui di JSC Hive Coworking Space, Rabu (9/5).
Meski penyaluran kreditnya turun, kinerja keuangan Bank Permata tahun lalu mulai berangsur pulih. Bank ini berhasil membukukan laba bersih Rp 748,43 miliar, dari kerugian yang dialami tahun sebelumnya yang mencapai Rp 6,48 triliun.
Menurut Ridha, keuangan Bank Permata sudah mulai sembuh. Namun, masih perlu waktu yang cukup panjang untuk pemulihan dan membersihkan buku perusahaan. "Kami perlu tekankan, bahwa Bank Permata itu ibaratnya baru tahap recovery (pemulihan) yang sebelumnya mengalami sakit," katanya.
(Baca: Beban Kredit Seret Menciut, Kinerja Bank Permata Mulai Pulih)
Selain tumbuh dua digit, Bank Permata pun akan berupaya memperbaiki kualitas kreditnya. Targetnya tahun ini rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross di bawah 4 persen. Tahun lalu, Bank Permata berhasil menekan NPL gross dari 8,83 persen pada 2016, menjadi hanya 4,6 persen.
Menurunnya NPL tahun lalu sejalan dengan meningkatnya kualitas kredit imbas restrukturisasi yang dilakukan perusahaan. Ridha optimistis akan mencapai target NPL tahun ini. Hingga kuartal I-2018, NPL Bank Permata masih stabil dan bertahan di angka yang sama seperti tahun lalu.
"Jadi salah satunya, kami akan go to basic dengan meninjau proses-proses dan prosedur pemberian kredit. Apakah sudah cukup baik atau memang sudah kuat," ujar Ridha.
(Baca: Pertumbuhan Kredit Perbankan Hingga Maret 2018 Masih di Bawah 10%)