Bunga Acuan Turun, Bank Mandiri Bisa Turunkan Bunga Deposito 0,5%
Bank Indonesia (BI) baru saja memutuskan menurunkan suku bunga BI 7-Days Repo Rate sebanyak 25 basis poin (bps), dari 4,75 persen menjadi 4,5 persen. Atas keputusan ini, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk berencana menurunkan bunga deposito special rate secara bertahap hingga 50 basis poin (bps).
Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengatakan penurunan BI 7-Days Repo Rate ini membuat perbankan, khususnya Bank Mandiri harus meninjau ulang suku bunga deposito special rate-nya. Saat ini suku bunga deposito special rate Bank Mandiri berada di kisaran angka maksimal 6,75 persen.
"Kalau special rate harusnya bisa turun sampai 50 basis poin. Harusnya ya, cuma (penurunannya) bertahap," ujar Kartika saat ditemui di Perbanas Institute, Jakarta, Kamis (24/8). (Baca: Bunga Acuan Turun, Bankir Tak Bisa Segera Pangkas Bunga Kredit)
Menurutnya, penurunan suku bunga hingga 0,5 persen ini bisa saja dilakukan hingga akhir tahun ini. Bank Mandiri tidak bisa serta-merta menurunkan bunga deposito secara drastis, karena harus menyesuaikan jarak bunga tersebut dengan obligasi. Karena apabila jaraknya terlalu jauh, maka akan menyebabkan seluruh dana tersebut akan berpindah ke obligasi.
Meskipun begitu, Bank Mandiri tetap berencana menurunkan suku bunga deposito special rate ini. Alasannya, likuiditas perbankan sangat ketat sebelumnya, sehingga butuh suku bunga yang menarik. Saat ini pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sudah sebesar 10 persen, hal ini menyebabkan likuiditas melonggar.
"Jadi kan LDR (rasio kredit terhadap pinjaman) melonggar juga. Jadi, bank-bank besar seharusnya sudah bisa menurunkan secara bertahap bunga special rate," ujarnya. (Baca: Dorong Pembiayaan, BI Akan Rilis Aturan Bank Beli Obligasi Korporasi)
Kartika menekankan, walaupun BI 7-Days Repo Rate terus bertahan di 4,75 persen sejak 20 bulan lalu dan baru turun beberapa hari lalu, berbagai suku bunga di Bank Mandiri telah mengalami penurunan. Penurunan suku bunga Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) dan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sudah cukup agresif.
"Untuk bunga kredit kepemilikan mobil sudah 6,75 persen, untuk KPR sudah 7 persen. Jadi bertahap terus menurun. Kan kami memang sudah diminta untuk menurunkan suku bunga sampai single digit (di bawah 10%)," ujar Kartika.
Penurunan BI 7-Days Repo Rate ini sebenarnya tidak bisa secara langsung direspons dengan penurunan suku bunga kredit. Alasannya, penurunan suku bunga kredit masih memerlukan waktu untuk dibahas lebih lanjut, walaupun potensinya terbuka cukup lebar.
(Baca: BI Pesimistis Pertumbuhan Kredit Bank Tahun Ini Lampaui 10%)
Direktur Konsumer Bank BRI Sis Apik Wijayanto pun membenarkan hal tersebut. Menurutnya, perbankan masih perlu melakukan kajian sebelum menurunkan suku bunga kreditnya. "Penurunan BI Rate ini bukan untuk menurunkan cost of fund secara langsung, tapi secara bertahap," ujarnya.
Dalam Rapat Dewan Gubernur BI beberapa hari lalu memutuskan menurunkan bunga acuan atau BI 7 Days Repo Rate sebesar 0,25% menjadi 4,5%. Level ini merupakan yang terendah sepanjang masa. Sebelumnya, BI tercatat telah mempertahankan bunga acuan tetap di level 4,75% selama 10 bulan.
Gubernur BI Agus Martowardojo berharap penurunan tersebut bisa berdampak positif terhadap laju perekonomian. “Mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi,” kata dia saat konferensi pers di Gedung BI, Selasa (22/8).
(Baca: BI Turunkan Suku Bunga, Analis Khawatir Laju IHSG Tertahan)