Iuran Sempat Naik, BPJS Kesehatan Raup Laba Rp 369 M pada 2019
Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial Kesehatan mencatatkan laba tahun berjalan sebesar Rp 369 miliar pada 2019. Kinerja ini berbanding terbalik dibandingkan tahun sebelumnya yang mencatatkan rugi sebesar Rp 57,33 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan BPJS Kesehatan, pendapatan operasional lembaga tersebut masih lebih besar dibandingkan beban operasional pada tahun lalu. Pendapatan tercatat sebesar Rp 4,09 triliun, naik 8,5% dibandingkan 2018 sebesar Rp 3,79 triliun. Sementara beban tercatat sebesar Rp 4,11 triliun, naik 3,3% dari Rp 3,97 triliun
Meski masih mencatatkan rugi operasional sebesar Rp 19,13 miliar, BPJS Ksehatan mengantongi surplus pendapatan operasional pada tahun lalu sebesar Rp 388,87 miliar sehigga memperoleh laba sebelum pajak Rp 319,73 miliar.
Adapun manfaat pajak yang diperoleh BPJS Kesehatan sebesar Rp 49,34 miliar sehingga laba tahun berjalan mencapai Rp 369,07 miliar.
Perolehan laba ini berasal dari pengelolaan dana badan yang digunakan untuk kepentingan operasional BPJS Kesehatan. Dana tersebut terpisah dari Dana Jaminan Sosial yang digunakan untuk pembayaran klaim pelayanan kesehatan.
Sementara itu, pendapatan dana jaminan sosial pada tahun lalu mencapai Rp 112,07 triliun, masih lebih rendah dari total beban yang mencapai Rp 129.11 trilun. Pendapatan tersebut naik 15%, sedangkan beban naik sekitar 20%.
Pendapatan dana jaminan sosial terutama diperoleh dari pendapatan iuran yang naik dari Rp 85,44 triliun pada 2018 menjadi Rp 111,75 triliun. Lalu, pendapatan investasi sebesar Rp 13,96 miliar dan pendapatan lain Rp 13,96 miliar. Berbeda dengan 2018, BPJS Kesehatan tak memperoleh bantuan dari pemerintah pada tahun lalu.