Dongkrak Kinerja Investasi Online Berbekal Literasi Digital
Persiapan keuangan untuk masa depan adalah hal yang perlu dilakukan sedini mungkin. Pasalnya, kebutuhan cenderung meningkat seiring dengan perkembangan zaman.
Menyikapi hal tersebut, ada berbagai cara untuk mempersiapkan diri secara finansial dan investasi adalah salah satunya. Secara singkat pengertian investasi adalah kegiatan penanaman uang atau modal di instrumen keuangan untuk mendapatkan imbal hasil tertentu.
Seiring dengan kemajuan teknologi, kemudahan dalam berinvestasi pun semakin terasa. Kini, para investor dapat menanamkan modalnya secara online lewat berbagai aplikasi yang terpercaya dan terdaftar di OJK. Investor juga bisa memilih berbagai jenis investasi mulai dari P2P Lending, reksadana, saham, emas, hingga investasi syariah.
Kelebihan yang ditawarkan investasi online adalah prosesnya yang cepat dan efisien. Investor cukup menggunakan aplikasi atau mengakses situs lewat smartphone untuk melakukan transaksi. Melalui aplikasi, investor juga dapat mengulik tentang produk, keuntungan, dan risiko investasi dengan mudah.
Aplikasi atau situs investasi juga memudahkan investor untuk memantau perkembangan pasar dan total simpanan, serta dapat mengkonversinya sesuai data harga jual beli terakhir.
Keuntungan lain adalah ketersediaan informasi yang diperbaharui secara berkala sehingga memudahkan investor untuk mengambil keputusan dalam berinvestasi.
Modal yang dibutuhkan untuk investasi online juga relatif kecil, beberapa aplikasi menawarkan modal awal mulai dari Rp 100.000. Selain itu tak sedikit pula aplikasi atau situs yang menyediakan tutorial, demo, atau kelas gratis sebagai sarana belajar bagi para investor pemula.
Namun demikian, sisi lain yang turut perlu diwaspadai masyarakat ialah terkait kehadiran investasi bodong alias investasi tak berizin yang dilarang Satgas Waspada Investasi (SWI). Salah satu nama kegiatan investasi bodong yang heboh baru-baru ini adalah Binomo, Forex, Aset Crypto, dan Robot Trading.
Oleh karena itu, terdapat dua hal yang perlu ditingkatkan supaya masyarakat atau investor tidak terjebak di dalam aktivitas investasi bodong, yakni literasi keuangan dan literasi digital.
Dilansir dari ojk.go.id, indeks literasi keuangan di Indonesia adalah sebesar 38,03 persen. Angka ini menunjukkan bahwa sebagian masyarakat Indonesia belum memahami dengan baik karakteristik berbagai produk dan layanan jasa keuangan yang ditawarkan lembaga jasa keuangan formal. Kondisi ini menjadi salah satu acuan OJK dalam penyusunan Strategi Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan Indonesia (SNLKI) 2021 – 2025.
Aspek lain yang perlu ditingkatkan adalah literasi digital di kalangan masyarakat. Hal ini jelas karena teknologi memegang peranan besar dalam praktik investasi, khususnya investasi secara daring.
Terkait hal tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menginisiasi program nasional literasi digital bertajuk “Indonesia Makin Cakap Digital”. Dalam program ini, Kominfo bersama GNLD Siberkreasi berfokus pada empat pilar utama yakni digital skill, digital culture, digital ethics, dan digital safety.
Tertuang dalam Indeks Literasi Digital 2021 yang dipublikasikan lewat kominfo.go.id, pilar digital culture menempati skor tertinggi dengan 3,9 dari 5, disusul oleh digital ethics dengan skor 3,5, dan digital skill dengan skor 3,4.
Pilar digital safety berada pada posisi terendah dengan skor 3,1. Pilar ini berkaitan dengan kemampuan individu untuk mengenali, mempolakan, menerapkan, menganalisis, menimbang, dan meningkatkan kesadaran keamanan digital dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kaitannya dengan investasi online, kemampuan inilah yang berperan krusial lantaran maraknya penipuan (scam) berkedok investasi.
Pemerintah melalui Kominfo sendiri terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat atas urgensi memahami literasi digital. Terdapat beragam kegiatan seputar isu literasi digital yang dijalankan kementerian. Lebih jauh terkait literasi digital, Anda bisa mengunjungi info.literasidigital.id.