BNI Relokasi Kantor Cabang di Tokyo, Asetnya Capai Rp 13,71 Triliun
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) merelokasi kantor cabangnya di Tokyo, Jepang. Perseroan memindahkan kantor ke daerah bisnis yang lebih strategis yakni Nurihiko Building South Tower, Tokyo.
Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar mengatakan, Jepang merupakan salah satu mitra dagang utama bagi Indonesia melalui hubungan bilateral yang telah terjalin sejak tahun 1958.
Pada 1959, BNI hadir di Tokyo sebagai Representative Office yang kemudian pada tahun 1968 ditingkatkan menjadi kantor cabang sehingga dapat melayani berbagai jasa serta produk perbankan. BNI, kata Royke, terus memperkuat kinerja bisnis luar negeri serta meningkatkan layanan kepada nasabah setempat, termasuk diaspora.
"Salah satu langkah yang kami ambil adalah dengan merelokasi kantor BNI Tokyo ke lokasi yang lebih strategis, mudah diakses dan berada di business district yaitu ke Nurihiko Building South Tower, Tokyo”, ujarnya, dalam keterangan resmi.
Royke menambahkan, BNI Tokyo memiliki peran sebagai jembatan antara Indonesia dan Jepang, seperti tercermin dari perannya sebagai penghubung/liason, khususnya bagi perusahaan-perusahaan Jepang termasuk berskala kecil-menengah yang berinvestasi di Indonesia.
Kantor baru BNI Tokyo memiliki ruangan yang lebih luas dibandingkan kantor sebelumnya dengan fasilitas yang lebih lengkap. Seperti ruang meeting yang dapat digunakan untuk melayani kebutuhan perusahaan Jepang saat melakukan pertemuan bisnis dengan perusahaan Indonesia.
Selain itu, BNI Tokyo menyediakan tempat untuk mempromosikan produk-produk unggulan UMKM Indonesia sekaligus memfasilitasi business matching antara buyer dari Jepang dengan seller dari Tanah Air.
“Bahkan, untuk menekan biaya logistik dan membuat produk UMKM lebih kompetitif, kami juga telah bekerja sama dengan KBRI menyiapkan Sentra Distribusi. Sentra distribusi ini menggunakan strategi dropship yang dinilai efektif untuk UMKM,” sebutnya.
Data menunjukkan, Jepang menyimpan potensi bisnis yang besar bagi Indonesia. Volume perdagangan Indonesia dengan Jepang cukup tinggi, di tahun 2021 mencapai USD 32.49 Milyar. Aliran FDI ke Indonesia yang besar, dengan populasi Diaspora Indonesia yang diperkirakan mencapai 56 ribu orang serta banyaknya perusahaan Indonesia-related di Jepang, merupakan target pasar yang potensial.
Per kuartal pertama 2022, aset BNI Tokyo tercatat USD 946 juta dengan komposisi bisnis Indonesia related sebesar 96.91%. BNI telah memiliki layanan XPORA yang mensinergikan customer UMKM BNI di Indonesia dengan potensi pasar di luar negeri.