ASEAN akan Jadi Kawasan Terdepan soal Transaksi Pembayaran Antarnegara
Percepatan konektivitas transaksi sistem pembayaran antar negara menjadi salah satu isu utama dalam pertemuan jalur keuangan ASEAN di bawah keketuaan Indonesia pada tahun ini. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyebut, ASEAN akan menjadi kawasan yang memimpin kemajuan di bidang transaksi pembayaran lintas negara.
Perry mengatakan, transaksi pembayaran lintas negara telah dimulai Indonesia dengan Thailand menggunakan kode QR. Indonesia dan empat negara ASEAN lainnya, yakni Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina juga telah meneken kerja sama transaksi pembayaran lintas batas dalam di sela-sela KTT G20 di Bali pada November 2022.
Kerja sama kemudahan transaksi pembayaran antara lima negara ASEAN terbesar ini mencakup lima area, yakni kode QR, fast payment, data, RTGS, dan transaksi mata uang lokal.
"ASEAN akan memimpin dan menjadi contoh bagaimana membangun konektivitas sistem pembayaran lintas negara untuk mendorong pemulihan ekonomi dan inklusi keuangan," ujar Perry dalam High Level Seminar Form ASEAN to The World Payment System in Digital Era di Nusa Dua, Bali, Selasa (28/3).
Ia mengatakan, kerja sama lintas negara dengan empat negara ASEAN lainnya hanya tahap awal. Perry berharap kerja sama dapat diperluas dengan negara-negara ASEAN lainnya. "Teman-teman negara ASEAN, kami mengundang Anda untuk bergabung dengan regional payment conectivity," ujar Perry.
Menurut Perry, konektivitas sistem pembayaran dapat mendukung pemulihan ekonomi dan inklusi keuangan di ASEAN.
Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Filianingsih Hendarta mengatakan, pihaknya telah memulai transaksi pembayaran lintas batas dengan Thailand melalui kerja sama dengan 50 provider. Ini membuat masyarakat di kedua negara dapat merasakan pengalaman kemudahan pembayaran yang cepat dan murah.
"Kami juga akan memperluas kerja sama dengan negara lain, seperti Singapura, Malaysia, Jepang, dan India," kata dia.
Selain itu, menurut dia, pihaknya akan membangun multilateral platform untuk transaksi pembayaran lintas batas dengan sistem fast payment pada tahun depan. "Kami, lima negara ASEAN sudah bergabung dengan BIS inovation hub project untuk mempersiapkan skema, governance framework, organization structure, business model, techinal standard, technological requirement," kata dia.
Dengan demikian, menurut Filianingsih, ASEAN akan memiliki peta jalan yang jelas untuk mengimplementasikan jaringan sistem pembayaran multilateral yang cepat. "Strategi ini akan menghubungkan lebih dari 500 juta orang di kawasan ini," ujarnya.