Menko Airlangga Soroti Kekuatan Ekonomi Global Jelang Pilpres AS
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa Indonesia harus memperhatikan seluruh kekuatan ekonomi dunia.
Hal itu disampaikan Airlangga saat menyikapi kondisi geopolitik dan ekonomi global, termasuk pemilihan presiden Amerika Serikat yang akan berlangsung pada Selasa (5/11) dan diikuti kandidat Kamala Harris dan Donald Trump.
"Seluruh dunia masih melihat bahwa kondisi global belum baik-baik saja. Sehingga kita harus memperhatikan perkembangan kekuatan ekonomi di negara-negara lain," kata Airlangga di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (5/11).
Menurut Airlangga, Indonesia bersama negara-negara ASEAN yang lain, mengandalkan konsumsi di Eropa, Cina, maupun Amerika Serikat.
"Sehingga tentu perlu kita perhatikan agar ekonomi dunia kembali sebelum prepandemi, karena pertumbuhan prepandemi relatif tinggi di atas 6%, sekarang kan masih rata-rata di 3%," kata dia.
RI Antisipasi Kebijakan Presiden AS
Oleh karena itu, Indonesia akan mengantisipasi kebijakan dari masing-masing kandidat Presiden AS. Sebelumnya, kebijakan Presiden AS Joe Biden fokus mendorong sektor manufaktur kembali ke AS.
"Sekarang mereka merasa kekuatan teknologi di Asia, terutama di Cina juga semakin tinggi, mereka tidak ingin ada ketergantungan terhadap Asia," katanya.
Atas hal itu, AS mengeluarkan Inflation Reduction Act (IRA) termasuk di dalamnya untuk mineral kritis. IRA merupakan undang-undang yang disahkan oleh bidan pada 16 Agustus 2022 sebagai tindakan signifikan mengenai energi bersih dan perubahan iklim.
"Indonesia sudah mulai berbicara dengan Amerika untuk critical mineral. Karena kita adalah the largest producer dari nikel dan ekosistem kendaraan listrik termasuk anodanya," ujar dia.
Dengan begitu, kendaraan tersebut tidak hanya berbasis pada bahan baku mineral, tetapi juga anoda berbasis carbon black. Biasanya, carbon black digunakan secara luas dalam berbagai industri, terutama produksi ban dan produk karet lainnya.
Dia juga menyampaikan kepemimpinan di AS akan berpengaruh juga terhadap situasi perang di Ukraina dan Israel, di mana kedua perang itu memengaruhi harga-harga. Salah satunya harga minyak dunia.