Bank Permata Percepat Digitalisasi dengan Teknologi Kecerdasan Buatan
PT Bank Permata Tbk (BNLI) mempercepat digitalisasi dengan menggunakan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Teknologi AI diharapkan akan mempercepat digitalisasi untuk meningkatkan pendapatan dan pertumbuhan nasabah.
"Kami bank konvensional dorong untuk percepat digitalisasi yang akan meningkatkan sisi pendapatan kami," kata Meliza dalam Indonesia Data and Economic atau IDE Conference Katadata 2023, di Jakarta, Kamis (20/7/2023).
Menurutnya, perkembangan teknologi di sektor perbankan bisa menekan biaya atau cost pelayanan. Dengan perbaharuan teknologi informasi, aktivitas perbankan lebih efisien dari segi waktu hingga biaya.
Dia bercerita, transformasi digital di Bank Permata yang dimulai pada 2011. Saat itu, Bank Permata menerapkan sistem online banking. Lalu pada 2019, perusahaan mengembangkan teknologi dengan beberapa pembaharuan sistem pelayanan nasabah.
"Kami telah merenovasi kantor cabang perusahaan ke digital channel dan menerapkan paperless," katanya.
Dia mengatakan nasabah tidak perlu menulis datanya di formulir saat transaksi seperti pada jaman dulu. "Kami juga fokuskan perusahaan untuk mengembangkan teknologi AI dari sisi back end-nya," katanya.
Sebagai informasi, data Bank Indonesia (BI), sepanjang bulan April 2023 nilai transaksi digital banking di dalam negeri mencapai Rp 4.264,8 triliun atau hampir Rp 4,3 kuadriliun.
Nilai itu mencakup berbagai transaksi digital banking atau perbankan digital sesuai klasifikasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yakni internet banking, SMS/mobile banking, dan phone banking.
Mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 12 /POJK.03/2018, layanan perbankan digital adalah layanan perbankan melalui media elektronik yang dikembangkan dengan mengoptimalkan pemanfaatan data nasabah.
Adapun pada April 2023 nilai transaksi digital banking di Indonesia turun 11,8% dibanding Maret 2023 (month-on-month/mom), serta lebih rendah 20,1% dibanding April 2022 (year-on-year/yoy). Namun, jika dirunut lima tahun ke belakang, pada April 2023 nilai transaksi perbankan digital secara nasional sudah tumbuh 158% dibanding April 2018.